Spirit of Aqsa, Palestina – Pemuda Palestina melakukan perlawanan du kota Beersheba, wilayah selatan Palestina yang diduduki penjajah Israel sejak 1948 (Palestina 48). Dalam aksi perlawanan tersebut, 4 orang yahudi dinyatakan tewas.

Media lokal melaporkan, pasukan penjajah Israel menembak langsung menembak mati pemuda Palestina tersebut hingga syahid. Pemuda itu merupakan warga Palestina dari Negev, wilayah Palestina 48.

Aksi heroik ini adalah yang ketujuh yang terjadi selama bulan Maret di wilayah Palestina’48, yang terjadi dalam konteks respons alami terhadap kejahatan yang terus dlakukan pendudukan Israel terhadap rakyat kami.

Aksi tersebut adalah eks tawanan Palestina yang telah dibebaskan dari penjara pendudukan Israel, bernama Muhammad Ghaleb Abu Al-Qia’an, dari kota Hura di Negev.

Pasukan pendudukan Israel dikerahkan di daerah tersebut. Mereka melakukan pemeriksaan dan pencarian dengan melibatkan dinas keamanan Shin Bet.

Belakangan ini terjadi eskalasi aksi-aksi perlawanan di semua wilayah Palestina, mulai dari aksi penembakan serta pelemparan batu bom molotov. Hal tersebut terjadi sebagai respon alami terhadap kejahatan yang dilakukan pendudukan Israel terhadap warga Palestina.

Warga Palestina di Negev menjadi sasaran operasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dilakukan oleh pendudukan Israel, setelah terjadi aksi massa sebagai respon atas pembuldoseran tanah dan penghijauan daerah-daerah Beersheba, untuk mengepung desa-desa Palestina di Negev dan menjarah tanahnya.

Jumlah warga Palestina yang ditangkap dan ditahan sejak dimulainya aksi protes terakhir telah mencapai 150 warga, termasuk anak di bawah umur dan anak perempuan.

Keributan publik meletus di Negev setelah buldoser milik “Keren Keimt Leyisrael” (Dana Permanen Israel – “Kakal”) meratakan ratusan hektar tanah di desa al-Atrash, Sa’wa dan al -Ruwais di wilayah Negev, sebagai persiapan untuk menakan dan merampasnya.

Di Negev dan daerah lain di wilayah Palestina’48, terjadi bentrokan dan demonstrasi yang mengejutkan tingkat politik, militer dan keamanan Israel selama Pertempuran Saif al-Quds Mei 2021 lalu, dan memberikan tekanan besar pada pemerintah mereka untuk menghentikan agresi terhadap Gaza dengan cara apa pun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here