Tiga warga Palestina ditembak oleh pasukan penjajah Israel di Desa Beitillu, sebelah barat Ramallah, Tepi Barat, Selasa (waktu setempat). Salah satu korban mengalami luka tembak serius di bagian perut dan kini menjalani perawatan intensif di Kompleks Medis Palestina, Ramallah.

Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi ketiga korban merupakan warga sipil yang menjadi sasaran peluru tajam.

Sumber-sumber lokal menyebutkan bahwa penembakan dilakukan oleh gabungan pasukan Israel dan kelompok pemukim bersenjata yang menyerbu wilayah permukiman warga di Beitillu, khususnya di daerah Al-Dhahr, di bawah perlindungan militer Israel.

Pemukim Menyerang di Bawah Perlindungan Tentara

Media resmi Palestina melaporkan bahwa pemukim dari permukiman ilegal Halamish dan pos-pos teror lainnya menyerbu desa dengan tembakan brutal ke arah warga yang berusaha melindungi rumah mereka.

Selain menyebabkan luka tembak, pasukan Israel juga menembakkan gas beracun dan memukuli warga, menyebabkan sejumlah orang mengalami memar dan sesak napas.

Rekaman video dari TV Palestina memperlihatkan sekelompok pemukim bersenjata berkumpul di sekitar desa. Aktivis di media sosial juga mengabarkan bahwa peluru tajam diarahkan ke rumah-rumah warga Beitillu.

Serangan Meluas ke Jenin dan Ramallah

Sementara itu, sumber Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan Israel juga menyerbu Kota Muthallun di selatan Jenin.

Di tempat lain, kelompok pemukim dilaporkan menyerbu wilayah Jabal At-Tall, selatan Singil, dekat Ramallah.

PBB: Pemukim Gunakan Teror untuk Mengusir Warga Palestina

Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB di Palestina menyatakan keprihatinan mendalam terhadap gelombang kekerasan oleh pemukim Israel, yang sering kali dilakukan di hadapan — dan dengan perlindungan — tentara Israel. Bahkan, seorang menteri Israel dilaporkan secara terbuka menyerukan penghancuran dua desa Palestina pada 15 Mei lalu.

Berdasarkan catatan resmi Otoritas Palestina, hanya dalam April lalu, telah terjadi 341 aksi kekerasan oleh pemukim terhadap warga Palestina dan harta benda mereka di Tepi Barat.

Genosida Ganda: Gaza dan Tepi Barat Dibakar Bersama

Di tengah genosida brutal yang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023 — yang telah menewaskan lebih dari 175.000 warga Palestina antara syahid dan terluka, mayoritas perempuan dan anak-anak — kekerasan juga membara di Tepi Barat.

Setidaknya 969 warga Palestina telah syahid, lebih dari 7.000 terluka, dan lebih dari 17.000 lainnya ditangkap sejak perang dimulai.

Dunia mungkin diam. Tapi angka-angka ini terus bersaksi: penjajahan, pembunuhan, dan pengusiran paksa bukanlah kebijakan — melainkan kejahatan yang tengah berlangsung di bawah mata dunia.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu, dan media resmi Palestina

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here