Spirit of Aqsa, Palestina – Penjajah Israel melarang azan di Masjid Ibrahimi selama 59 waktu, pada Maret 2021. Penjajah berdalih pelarangan itu demi menjaga ketentraman bagi para imigran illegal yahudi yang telah mencuri tanah warga Palestina.
Pihak pengelola masjid menyebutkan, pasukan Israel menutup masjid dua kali pada bulan Maret, dan melakukan pengerjaan bangunan di area pelataran masjid, dalam rangkaian proses penghapusan symbol Islam dan menggantinya dengan symbol yahudi.
Di samping itu, otoritas Israel melanjutkan kebijakan intimidasi dan pembatasan jumlah jamaah shalat di hari Jumat, hanya bagi 300 orang yang boleh shalat di dalam area masjid.
Di lain pihak, pengadilan Israel menyetujui pembangunan lift bagi para pemukim yahudi di dalam Masjid Ibrahimi, dalam rangkaian proyek permukiman yahudisasi.
Proyek permukiman yahudi mengancam kawasan bersejarah dekat masjid, dan mencabut kewenangan perencanaan dan pembangunan dari pemkot Hebron, dan mengalihkannya kepada departemen sipil Israel.
Penjajah Israel terus berupaya mengosongkan Masjid Ibrahimi dari kaum muslimin, lewat kebijakan represif terhadap para jamaah muslim, dan menutup pintu gerbang elektronik, menghambat warga melewati perlintasan militer, dan menahan mereka.
Hebron merupakan kota kedua setelah al-Quds, yang dijadikan prioritas yahudisasi oleh pihak penjajah Israel, karena urgensi sejarah dan keagamaan yang berada disana.
Terdapat sekitar 50 lokasi permukiman yahudi yang dihuni sekitar 30 ribu orang yahudi, mereka bekerja memperkuat cengkraman Israel atas kota Hebron.