Spirit of Aqsa, Palestina- Pernyataan jurubicara militer Israel yang meyebut pihak militer tidak akan mengungkapkan rincian apapun mengenai klaim pembebasan seorang tentara wanita Israel menimbulkan kebingungan tentang kredibilitas cerita pembebasannya.
Pernyataan bersama oleh tentara dan dinas keamanan Shin Bet pada Senin (30/10) menyatakan, “Tentara tersebut, Uri Majidish, dibebaskan selama operasi darat dan kondisinya baik dan dia telah bertemu keluarganya.”
Surat kabar Israel “Israel Today” mengutip sumber yang dekat dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) yang mengatakan, tidak ada bukti tahanan tersebut telah dibebaskan dalam operasi darat di Jalur Gaza. Tujuan karanga cerita itu hanya untuk meningkatkan mental zionis Israel.
Situs web Akka untuk urusan Israel melaporkan, halaman dan komentar Israel di platform media sosial menuntut pernyataan dari Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Qassam, untuk mengklarifikasi kredibilitas berita pembebasan tahanan Israel.
Mereka mengaku tidak mempercayai pernyataan Netanyahu, Menteri Angkatan Darat, dan pernyataan jurubicara militer dan Shin Bet.
Sementara itu, para aktivis Palestina menyebarkan informasi tentang tentara wanita yang diklaim oleh tentara penjajah Israel sebagai tahanan Brigade Izz al-Din al-Qassam dan telah dibebaskan. Dia bernama Uri Majidish, daftar yang dikeluarkan oleh otoritas Israel mengenai tahanan yang ditahan oleh Hamas, sehari setelah pengumuman palsu tersebut.
Saat mengakses daftar tahanan yang ditahan oleh Brigade Qassam di arsip surat kabar Israel Haaretz, tidak ada nama Uri Majidisih di daftar lama. Namanya baru ditambahkan kemudian setelah pengumuman cerita bohong pembebasan tentara wanita.
Aktivis di media sosial juga menerbitkan mengulik jejak digital wanita tersebut melalui akun facebook. Mereka menemukan, Uri Majidisih memposting komentar pada 12 Oktober, yaitu 5 hari setelah operasi Taufan Al-Aqsa. Hal itu menunjukkan dia tidak termasuk tahanan Brigade Al-Qassam.