Spirit of Aqsa, Palestina – Polisi penjajah Israel kembali menyerang warga Palestina yang berkumpul di Gerbang Damaskus, Kota Tua di Al-Quds Timur, Sabtu malam (8/5). Mereka menyerang dengan menggunakan granat setrum untuk membubarkan warga Palestina yang berkumpul usai melakukan Salat Tarawih di Masjid al-Aqsa.

Warga Palestina datang ke Masjid Al-Aqsa untuk memuliakan Lailatul Qadar. Malam tersebut bertepat juga dengan malam ke-27 Ramadhan, di mana ummat Islam melakukan i’tikaf di masjid untuk mencari keberkahan Lailatul Qadar.

Ketika ketegangan di daerah itu meningkat, polisi Israel menyerang warga Palestina dengan granat setrum di area tempat duduk di depan Gerbang Damaskus. Tentara Israel menyemprot warga Palestina yang berkumpul di jalan dekat Gerbang Damaskus, dengan air bertekanan dari kendaraan water canon.

Diketahui, belakangan ini, ketegangan terus berlanjut di daerah tersebut. Dalam beberapa hari terakhir, warga Palestina di Yerusalem tengah melakukan protes untuk menunjukkan solidaritas dengan penduduk lainnya di lingkungan Sheikh Jarrah di tengah bentrokan dengan polisi Israel.

Lebih dari 205 orang terluka dalam serangan Israel di Masjid Al-Aqsa, Gerbang Damaskus Kota Tua, dan lingkungan Sheikh Jarrah pada hari Jumat, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.

Protes itu terjadi ketika Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur menyetujui putusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka demi pembangunan permukiman Israel pada awal 2021.

Polisi Israel juga berusaha membubarkan jamaah Muslim di dalam kompleks Masjid al-Aqsa pada Jumat malam, menggunakan granat setrum dan bom gas. Wanita juga menjadi sasaran pasukan Israel, menurut saksi mata.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Negara itu mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (Ins)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here