Spirit of Aqsa, Palestina – Otoritas penjajah Israel memaksa warga Palestina mengosongkan rumah untuk dijadikan tempat latihan militer. Perintah tersebut terjadi di sebuah desa di Lembah Jordan Utara, atau kawasan Timur Tepi Barat.
Melansir dari Anadolu Agency, Jumat (30/4) Moataz Basharat yakni seorang pejabat senior Palestina yang memantau kegiatan pemukiman Israel, mengatakan, pasukan Israel datang dan memberitahukan penduduk desa Hamsa al-Fawqa untuk keluar dari rumah mereka, saat latihan militer berlangsung Senin (3/5).
Basharat mengutuk tindakan tersebut karena bertujuan mendeportasi penduduk dan memberlakukan pembatasan.
Menolak langkah tersebut, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan keputusan evakuasi adalah ujian dari kredibilitas komunitas internasional.
Untuk memenuhi kewajibannya dan memikul tanggung jawab dalam menghentikan diskriminasi rasial dan proyek pendudukan.
“Apa yang diperlukan secara internasional adalah berupa mengambil tindakan dan memberikan hukuman yang diperlukan terhadap kekuasaan kependudukan.
Selain itu untuk mencegah rencana penguasaan pemukiman warga Palestina, Internasional juga mesti memberikan perlindungan kepada warga Palestina,” pernyataan Kemenlu Palestina.
Sebelumnya di lokasi yang sama beberapa rumah telah dilakukan pembongkaran, yakni pada November 2020 lalu.Desa tersebut merupakan salah satu dari 38 desa Badui yang terletak di dalam ladang dan dinyatakan oleh Israel sebagai lokasi latihan militer.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan sekitar 200 properti milik Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah dihancurkan oleh otoritas Israel dalam tujuh minggu pertama tahun 2021, menyebabkan sedikitnya 285 orang mengungsi, termasuk 150 anak-anak.