Spirit of Aqsa, Palestina- Serangan tentara penjajah Israel membuat 11 orang warga Palestina syahid, termasuk seorang remaja, pada Kamis (23/2). Lebih dari 80 warga Palestina menderita luka tembak, kata Kementerian Palestina.
Penjajah Israel mengklaim serangan itu adalah operasi “kontra-terorisme”, yang memicu perhatian internasional. Pejabat tinggi Palestina Hussein Al Sheikh mengecam serangan itu sebagai “pembantaian” dan menyerukan perlindungan internasional untuk rakyat Palestina.
Sedangkan tentara penjajah Israel mengatakan, serangan itu menargetkan tersangka militan yang bersembunyi di apartemen. Pejuang Palestina yang dibidik oleh penjajah Israel itu dituduh melakukan penembakan di Tepi Barat. Mereka menambahkan pasukan penjajah Israel telah diserang tetapi tidak ada korban.
Sebelum fajar pada Kamis, beberapa roket dari Gaza ditembakkan ke wilayah ‘Israel’. Tentara penjajah Israel mengatakan berhasil mencegat lima dari enam tembakan, sementara roket terakhir jatuh di daerah tak berpenghuni.
Tembakan roket terjadi setelah kelompok pejuang Jihad Islam Palestina yang berbasis di Gaza mengutuk serangan tentara penjajah Israel sebagai kejahatan besar yang “harus ditanggapi oleh perlawanan”.
Menurut tentara penjajah Israel, mereka berhasil melumpuhkan salah satu pejuang Palestina yang melarikan diri dari gedung itu pada penggerebekan di hari Rabu, 22 Februari 2023. Pejuang itu dilumpuhkan bersama dengan dua orang lainnya yang melepaskan tembakan ke arah apartemen.
“Para tersangka dan pasukan Israel saling tembak. Ada juga roket yang ditembakkan ke rumah oleh tentara,” kata juru bicara Richard Hecht kepada wartawan. Batu, alat peledak, dan bom molotov dilemparkan ke arah pasukan Israel.