Spirit of Aqsa | Al-Quds – Otoritas penjajah Israel, Kamis (15/10) menyetujui pembangunan 3212 unit permukiman baru di sejumlah kawasan berbeda di Tepi Barat dan Al-Quds terjajah.

Menurut sejumlah sumber media Israel, kebijakan ini masih menunggu ijin pihak departemen perencanaan dan pembangunan Israel, untuk menyempurnakan rencana sebelumnya, membangun 2166 unit, sehingga secara keseluruhan mencapai 5400 unit permukiman.

Proyek ini merupakan yang terbesar secara prosentase dalam beberapa tahun terakhir, menurut surat kabar Yisrael Hayom, seharusnya persetujuan ini dilakukan lebih awal.

Dewan permukiman Yasya menyatakan, sejumlah upaya telah dilakuka para pimpinan permukiman, untuk membangun unit-unit baru, ditegaskannya bahwa pembangunan permukiman tidak boleh lagi menjadi bagian dari alat pertukaran dalam perundingan damai mendatang.

Pada Rabu lalu, departemen menyetujui pembangunan 2166 unit permukiman baru di sejumlah kawasan Tepi Barat.

Otoritas penjajah Israel dalam beberapa hari lalu juga menyetujui pembangunan ratusan unit permukiman di permukiman Tasur Hadasa, yang dibangun di lahan milik warga Palestina, di desa Wadi Fukin, Betlehem barat.

Penjajah Israel memanfaatkan kondisi wabah corona, untuk menyita banyak lahan Palestina, di tengah kebijakan baru yang tercermin pada ancaman pengosongan lahan dan pengusiran warga Palestina.

Penjajah Israel mulai menerapkan kebijakan pembangunan dan perluasan permukiman sejak tahun 1967, dan lebih dari 600 ribu pemukim yahudi tinggal di lahan hasil caplokan di sejumlah permukiman Tepi Barat dan Al-Quds timur terjajah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here