Spirit of Aqsa, Palestina– UNRWA mengonfirmasikan, tentara teroris Israel menembaki konvoi bantuan kemanusiaan saat kembali dari Jalur Gaza utara melalui rute yang ditentukan oleh mereka sendiri.

‘Rute aman’ tersebut telah dikoordinasikan oleh pihak terkait, namun teroris Israel mengkhianati kesepakatan yang telah ditetapkan.

Direktur UNRWA di Gaza, Thomas White, menulis di platform X, menjelaskan, dalam insiden tersebut tidak korban jiwa. Namun, satu kendaraan rusak. Dia menekankan, relawan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran pembantaian.

Sementara, Aljazeera mengutip pejabat PBB yang mengatakan, Jalur Gaza menderita bencana kelaparan. 40% penduduk Gaza kini berisiko mengalami kelaparan. Setiap hari di Gaza adalah perjuangan untuk mendapatkan air dan makanan, dan diperlukan lebih banyak bantuan.

Dalam konteks ini, kepala operasi kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengkritik kondisi pengiriman bantuan ke Gaza. Dia mengatakan, ada penundaan di titik penyeberangan dan penembakan yang menargetkan konvoi kemanusiaan.

Griffiths menggambarkan tugas mengirimkan bantuan ke Gaza sebagai hal yang “mustahil”, karena truk-truk yang membawa bantuan dan kru bantuan menjadi sasarannya.

Griffiths menyayangkan adanya tiga tingkat pemeriksaan dari pihak Israel dan melalui penyeberangan Rafah sebelum truk bisa masuk ke Gaza, apalagi dengan semakin banyaknya daftar produk yang dilarang masuk.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here