Spirit of Aqsa, Palestina- Salah satu pendiri gerakan ekstremis Yahudi, Haim Drukman, telah meninggal dunia pada usia 90 tahun. Dia dirawat di rumah sakit awal bulan ini di Pusat Medis Hadassah Yerusalem yang mengonfirmasi kematiannya.
Drukman adalah tokoh terkemuka dalam gerakan Zionis religius di Israel dan pendukung utama permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Semenanjung Sinai setelah Israel merebut wilayah tersebut dalam perang Timur Tengah 1967. Dia menjabat beberapa periode sebagai anggota Knesset atau parlemen Israel dengan cikal bakal partai Religious Zionisme saat ini.
Sosok Drukman menyerukan pencaplokan Tepi Barat yang diduduki dan sekitar 2,5 juta warga Palestina yang tinggal di bawah pendudukan Israel bersama sekitar 500 ribu imigran ilegal Yahudi.
Orang-orang Palestina mencari wilayah itu, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur, sebagai negara merdeka di masa depan, sementara komunitas internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap permukiman Israel ilegal dan menjadi penghalang perdamaian.
Drukman meminta tentara Israel untuk menolak perintah membongkar pemukiman selama pelepasan Israel dari Jalur Gaza pada 2005 dan membuat pernyataan serupa tentang pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Rabi itu pun menganjurkan agar hukum agama Yahudi mengatur negara Israel, posisi yang dianut oleh para pengikutnya. “Tidak ada masalah apa pun dengan negara yang dijalankan oleh hukum agama Yahudi,” katanya kepada media Israel Hayom dalam salah satu wawancara terakhirnya bulan lalu.
“Apa yang Anda lakukan di rumah adalah urusan Anda, tetapi di luar ini adalah negara Yahudi,” ujarnya.
Drukman dianugerahi Penghargaan Israel atau penghargaan sipil tertinggi di Israel untuk pencapaian seumur hidup pada 2012. Dia akan dimakamkan di pemakaman dekat kampung halamannya di Israel selatan pada Senin (26/12/2022).