Sejak Kamis dini hari (28/8),Gaza kembali diguncang serangkaian serangan udara dan tembakan artileri Israel. Targetnya bukan hanya kawasan pemukiman, tetapi juga pengungsi dan warga yang tengah berusaha mendapatkan bantuan. Laporan medis dari berbagai rumah sakit mengonfirmasi jatuhnya korban syahid, sebagian besar perempuan, anak-anak, dan pencari makanan.
Di Rumah Sakit Al-Aqsa, tenaga medis melaporkan satu warga syahid dan beberapa lainnya luka-luka akibat tembakan pasukan Israel di sekitar koridor Netzarim, jalur yang sejak lama menjadi rute genting bagi distribusi bantuan di Gaza tengah.
Sementara itu, Rumah Sakit Al-Awda mengonfirmasi gugurnya seorang ibu bersama anaknya setelah sebuah rumah di Kamp Bureij dihantam rudal. Serangan lain menghantam apartemen di Distrik Rimal, Gaza Barat, menyebabkan satu warga syahid dan sejumlah korban luka yang dirawat di RS Al-Shifa.
Tak berhenti di situ, sebuah tenda pengungsian di Kamp Shati ikut menjadi sasaran. Serangan tersebut menambah daftar panjang penderitaan keluarga-keluarga yang sudah kehilangan tempat tinggal. Media lokal juga melaporkan seorang pemuda gugur akibat serangan udara di dekat Menara Palestina, Jalan Syuhada, Gaza City.
Di selatan, intensitas serangan meningkat. Jet tempur Israel mengebom dua titik di utara Khan Younis, sementara kapal perang menembakkan artileri ke arah barat Rafah. Serangan berlapis ini menunjukkan bahwa tidak ada wilayah di Gaza yang aman dari gempuran.
Sumber: Al Jazeera