Spirit of Aqsa, Palestina- Pelapor Khusus Hak Asasi Manusia di Palestina, Francesca Albanese, menggambarkan situasi di Jalur Gaza sebagai sesuatu yang sangat tragis dan mengerikan. Operasi pengeboman yang terus berlanjut yang menargetkan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur di Jalur Gaza yang terblokade harus dikecam keras.

Al Jazeera Net mengutip Albanese yang mengecam sikap diam internasional atas tragedi Gaza. Perpindahan warga Palestina dari tanah mereka tidak akan diizinkan lagi seperti yang terjadi di masa lalu, menunjukkan niat beberapa pemimpin Israel untuk mengusir warga Palestina di bawah kekuasaan Israel dengan berkedok perang seperti yang terjadi pada 1948 dan 1967.

Pelapor Khusus untuk Hak Asasi Manusia di Palestina menekankan, negara-negara Barat mempraktikkan standar ganda, dan rakyat Palestina adalah korban utama dari dualisme tesebut. Dia menolak bahasa yang digunakan oleh para pemimpin Israel yang melucuti kemanusiaan rakyat Palestina di Gaza.

“Lebih dari 4.000 warga Palestina terbunuh, 25% unit rumah hancur, dan lebih dari satu juta warga Palestina terpaksa mengungsi, selain hancurluluhnya semua fasilitas dasar, seperti rumah sakit yang tidak berfungsi lagi, dan tidak ada air, obat-obatan, atau bahan bakar, dan ini hanya sebagian kecil dari penderitaan,” ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Senin (23/10).

Dia mengecam keras bahasa yang digunakan oleh politisi Israel terhadap warga Palestina, seperti mengatakan bahwa mereka memerangi hewan manusia dan tidak ada warga sipil di Gaza. Hal ini dinilai memalukan, tidak bermoral, ilegal, dan tidak dapat diterima. Masyarakat internasional harus mengecam karena menghilangkan rasa kemanusiaan masyarakat Gaza.

Dia menyebut perintah evakuasi yang baru-baru ini dikeluarkan terhadap 60% penduduk Jalur Gaza untuk menuju ke selatan sama sekali tidak dapat diterima dan ilegal. Tidak ada satupun pihak yang diperbolehkan mengeluarkan perintah seperti itu dalam keadaan seperti ini di tengah operasi militer.

Pelapor PBB menyesalkan tindakan “balas dendam” fisik membutakan semua orang, termasuk negara-negara Barat. Menurutnya, negara manapun harus adil dan menjamin penghormatan terhadap hukum internasional dan perlindungan warga sipil.

“Gencatan senjata harus segera diwujudkan dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, membebaskan tahanan dan seluruh warga Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang oleh Israel, dan dimulainya periode baru yang tenang dan damai,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here