Dua pejabat militer Israel mengakui bahwa operasi militer di Jalur Gaza tak menghasilkan capaian strategis yang sepadan secara politik. Mereka menyebut kemenangan militer yang digembar-gemborkan tidak berdampak nyata karena alasan politis dan tekanan internasional.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh saluran penyiaran resmi Israel dan dikutip Al Jazeera Arabic, dua pejabat militer senior Israel menyampaikan evaluasi kritis terhadap jalannya operasi militer di Jalur Gaza. Meski mengklaim telah memenangkan pertempuran di medan tempur, mereka menyatakan bahwa keberhasilan tersebut belum dapat diterjemahkan menjadi keuntungan politik.

“Kami telah menyelesaikan pertempuran di Gaza, namun kemenangan militer itu tak memberi hasil nyata secara politik,” ungkap salah satu pejabat militer, dikutip Al Jazeera.

Mereka juga menegaskan tidak ada lagi pencapaian militer tambahan yang dapat diraih, seraya menyayangkan tidak tercapainya kesepakatan dengan pihak Palestina karena alasan politik internal Israel.

Menurut laporan tersebut, kegagalan mencapai kesepakatan justru memperburuk posisi Israel di kancah internasional. Salah satu penyebab utama adalah tekanan dari Amerika Serikat yang kian meningkat, terutama dari Presiden Joe Biden.

“Presiden Amerika ingin memulihkan ekonomi dalam negerinya dan mulai mengambil langkah-langkah yang secara langsung merugikan Israel,” kata salah satu dari mereka, menyiratkan bahwa dukungan politik Amerika terhadap operasi militer Israel mulai terkikis.

Pernyataan ini semakin memperkuat pandangan bahwa operasi militer Israel di Gaza, selain menimbulkan korban jiwa dan kehancuran, tidak menghasilkan keuntungan strategis yang diharapkan di meja diplomasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here