Spirit of Aqsa– Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) melaporkan, serangan Israel terhadap kawasan pemukiman di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menghasilkan 39 juta ton puing. Demikian laporan yang dirilis pada Selasa (18/6/2024).

UNEP menjelaskan, laporan tersebut disusun dari jarak jauh menggunakan informasi yang diperoleh dari aktivitas PBB di lapangan, mengingat situasi keamanan dan kendala akses ke wilayah tersebut.

UNEP menekankan, dampak lingkungan dari perang di Gaza telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan penduduk Gaza menghadapi risiko pencemaran tanah, air, dan udara.

Laporan tersebut menyerukan penghentian segera permusuhan untuk melindungi nyawa dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Serangan Israel sejak 7 Oktober lalu telah meninggalkan 39 juta ton puing, setara dengan 107 kilogram puing per meter persegi di Gaza. Laporan tersebut juga menyoroti hampir semua sistem air, sanitasi, dan kebersihan di Gaza telah runtuh, mengakibatkan air limbah mencemari laut, tanah, air minum, dan bahkan makanan.

PBB menyatakan, amunisi dan bahan kimia peledak di daerah padat penduduk menyebabkan pencemaran tanah dan sumber daya air. Risiko kebocoran logam berat akibat kerusakan panel surya juga sangat besar.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan pembantaian di Jalur Gaza dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, menyebabkan lebih dari 122 ribu warga Palestina syahid dan terluka, yang menyebabkan isolasi internasional bagi Tel Aviv dan penuntutan hukum di Pengadilan Internasional.

Israel terus melanjutkan perang meskipun ada dua keputusan dari Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikannya dan perintah Pengadilan Internasional untuk mengakhiri serangan di Rafah serta mengambil tindakan untuk mencegah “genosida” dan memperbaiki kondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here