Spirit of Aqsa, Amerika Serikat- Perwakilan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS, Ro Khanna, mengatakan, pemboman Israel terhadap warga sipil tak berdosa, wanita dan anak-anak, di Jalur Gaza harus segera dihentikan.

Khanna menambahkan, ada konsensus antara perwakilan Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat mengenai perlunya menghentikan pemboman Israel di Gaza. Dia menekankan, gambar dan video yang beredar di media sosial yang berasal dari Gaza mendorong mereka untuk menyetujui permintaan tersebut.

Khanna menekankan, zionis Israel tidak dapat menargetkan warga sipil di Gaza “sambil mempertahankan diri” dari operasi gerakan perlawanan Palestina (Hamas).

Kritik Amerika terhadap cara pemerintahan AS Joe Biden mendukung Israel semakin meningkat. Itu terjadi ketika majalah Foreign Policy melaporkan ratusan pejabat Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menandatangani surat yang menyerukan pemerintahan Biden untuk mendesak gencatan senjata segera.

Surat dari pegawai badan tersebut mencerminkan meningkatnya kekhawatiran di dalam pemerintahan AS mengenai dukungan Biden terhadap Israel. Setelah operasi 7 Oktober, Biden mengumumkan dukungan AS tanpa syarat untuk Tel Aviv.

Mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Tengah, Duta Besar David Mack, mengatakan, ada kekhawatiran yang sah dan dapat dibenarkan dari beberapa organisasi hak asasi manusia mengenai permintaan Biden dari Kongres untuk membantu Israel dengan $14 miliar. Ada pula kekhawatiran tentang kemungkinan Washington mendanai pengusiran warga Palestina dan pembersihan etnis.

Axios juga mengatakan, seorang pegawai Departemen Luar Negeri AS menyatakan ketidakpuasannya terhadap dukungan Biden terhadap “genosida” di Gaza, dan menyerukan perubahan kebijakan Gedung Putih terhadap Israel.

Karyawan tersebut, Sylvia Yacoub, berkata di platform X, ketika berbicara kepada Biden, “Anda memberikan lebih banyak bantuan militer kepada pemerintah yang tanpa pandang bulu menyerang penduduk Gaza yang tidak bersalah. Anda terlibat dalam genosida.”

Sumber: Al Jazeera, CNN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here