Spirit of Aqsa– Pakar militer dan strategi, Mayor Jenderal Faiz Al-Duwairi, mengungkapkan, jika tanpa dukungan Amerika Serikat (AS), militer Israel akan runtuh dalam waktu dua bulan.

“Koordinasi antara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dan Brigade Saraya Al-Quds dari Jihad Islam telah mencapai tingkat tertinggi di lapangan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya,” ujar Al-Duwairi, dikutip Al Jazeera, Selasa (20/8/2024).

Al-Duwairi menjelaskan, pejuang Al-Qassam bertempur berdampingan dengan pejuang Saraya Al-Quds, bahkan dalam menjalankan penyergapan, untuk menghemat tenaga dan biaya serta memanfaatkan informasi yang didapatkan oleh kedua pihak.

“Dua pejuang yang terlihat dalam aksi penghancuran dua tank Merkava di Shejaiya pada Senin saling memberi saran selama pelaksanaan serangan untuk menjaga keselamatan mereka,” tutur Ad-Duwairi.

Al-Duwairi menambahkan bahwa “perlawanan masih berada di Tel Sultan, Tel Al-Hawa, dan Kota Hamad.” Dia menegaskan, “semakin dalam pasukan Israel bergerak, semakin besar kerugian yang dapat ditimbulkan oleh perlawanan melalui konfrontasi jarak dekat, seperti yang terjadi di Netzarim pada Ahad.”

Menurut Al-Duwairi, satu roket Al-Yassin 105 dari pejuang telah menghancurkan lebih banyak tank Israel daripada yang terjadi di semua perang Arab yang digabungkan. “Tanpa dukungan Amerika Serikat dan Barat, tentara Israel akan runtuh dalam dua bulan perang.”

Al-Duwairi juga menekankan bahwa operasi perlawanan menunjukkan kemampuan mereka untuk bertempur dengan sumber daya minimal, mengandalkan rekayasa balik dan daur ulang sisa-sisa perang, namun tetap mampu memberikan pukulan berat kepada musuh.

Sebelumnya, Brigade Al-Qassam menargetkan tiga tank Merkava dengan roket Al-Yassin 105, serta sebuah kendaraan pengangkut personel dan buldoser militer di lingkungan Tel Sultan, barat Rafah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here