Spirit of Aqsa, Palestina- Invasi darat menjadi topik hangat di publik Israel. Elit politik masih belum satu suara dengan pihak militer. Pun belum ada kejelasan tentang tujuan misi tersebut dilakukan, karena ketidaksepamahaman tersebut.
Di sisi lain, peneliti urusan militer Gabi Siboney, meragukan pelibatan tentara cadangan dalam misi invasi darat ke Jalur Gaza. Tidak mudah menurunkan tentara cadangan ke Jalur Gaza. Dia meninjau perdebatan mengenai sejauh mana kesiapan pasukan cadangan untuk berpartisipasi dalam pertempuran darat. Dia memperingatkan dengan menulis di koran Israel, “Sebelum terlambat: tentang krisis sistem pasukan cadangan.”
Penilaian situasi yang disiapkan oleh peneliti urusan militer Gabi Siboney, dan peneliti urusan militer dan keamanan serta mantan komandan pasukan cadangan, Yuval Pzak, membahas tanda-tanda krisis di pasukan cadangan, yang ciri-ciri awalnya mulai terlihat jelas di awal. Dampak krisis ini terhadap tren strategis dan sosial dalam sistem pasukan cadangan yang disebut “Tentara Rakyat”.
Beberapa diskusi menggambarkan situasi yang ada di aparat pasukan cadangan sebagai kondisi kritis, dan beberapa di antaranya berbicara tentang tantangan dan permasalahan yang dihadapi aparatur, yang harus dicari solusinya, menyusul transformasi yang terjadi pada tahun 80-an dan 90-an yang berdampak besar pada pasukan cadangan tentara Israel.
Menurut perkiraan, perubahan dalam peta ancaman terhadap Israel, terutama penurunan ancaman eksistensial, seiring dengan perubahan demografi dan ekonomi, telah mengurangi kebutuhan dan kemungkinan mobilisasi masyarakat Israel secara penuh. Sebuah situasi telah terbentuk, di mana kelompok kecil sebagian masyarakat sudah mulai menanggung beban keamanan.
“Meningkatnya kecenderungan masyarakat Israel terhadap materialisme dan individualisme telah melampaui nilai dan status dinas militer reguler dan cadangan,” kata Gabi.
Selain itu, tidak adanya konsensus Israel mengenai perlunya dan pentingnya dinas militer di Tepi Barat dan Jalur Gaza telah memperburuk keadaan. Hal itu menyebabkan penurunan peran unit cadangan dalam operasional kerja militer, dan penurunan tajam dalam masa dinas cadangan.
Sumber: Al Jazeera