Spirit of Aqsa- Pakar militer, Mayor Jenderal (Purn.) Faiz Al-Duwairi, menyatakan, operasi militer yang dilakukan oleh tentara Israel di Jenin, Tepi Barat yang diduduki, adalah bagian dari pendekatan strategis Israel, bukan hanya tindakan militer yang berbahaya.

Al-Duwairi menjelaskan dalam wawancaranya dengan Al Jazeera bahwa operasi ini adalah langkah pertama dan implementasi nyata dari visi Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich untuk mencaplok wilayah Tepi Barat ke Israel, mengingat peta-peta yang sering dipamerkan oleh Smotrich dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait wilayah tersebut.

Pada November tahun lalu, Smotrich menyatakan bahwa ia telah mengeluarkan instruksi untuk mempersiapkan “pemberlakuan kedaulatan Israel atas Tepi Barat”, menjelaskan bahwa ia berharap rencana ini bisa diterapkan pada tahun 2025.

Mengenai operasi militer yang sedang berlangsung, ahli militer tersebut berpendapat bahwa operasi militer Israel kali ini lebih kecil dibandingkan dengan operasi sebelumnya dalam hal jumlah pasukan, namun serupa dalam hal kemajuan pasukan yang datang dari area-area yang terkepung.

Dia meyakini bahwa tentara pendudukan Israel kali ini menjalankan pertempuran dengan cara yang berbeda, karena mereka maju dengan sangat lambat, secara sistematis menghancurkan dan memaksa warga keluar, serta menggunakan beberapa rumah sebagai titik militer.

Pada hari Selasa lalu, tentara pendudukan Israel mengumumkan bahwa mereka bersama dengan Shin Bet (agen intelijen) dan Pasukan Perbatasan memulai operasi militer “untuk menggagalkan kegiatan teroris di Jenin”, yang mereka sebut dengan nama “Tembok Besi”.

Pada Agustus 2024, tentara pendudukan Israel memulai operasi militer yang mereka beri nama “Kemah Musim Panas” di bagian utara Tepi Barat, yang menargetkan Kota Jenin dan kamp pengungsi di sana, serta Tulkarem dan dua kamp pengungsi di kota tersebut, dan Kota Tubas serta Kamp Al-Far’a.

Al-Duwairi menekankan bahwa operasi tentara pendudukan Israel kali ini lebih luas dan tidak hanya terbatas di Kamp Jenin, tetapi juga mencakup kota, desa, dan area sekitarnya, seraya mencatat bahwa operasi militer serupa sedang berlangsung di kota-kota lain di Tepi Barat seperti Ramallah, Al-Bireh, dan Hebron.

Dalam konteks ini, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Herzi Halevi, dan Kepala Shin Bet, Ronen Bar, melakukan evaluasi situasi di Jenin pada hari Kamis, sementara Bar mengatakan, “Kami berada dalam perang multi-front, dan sekarang adalah saatnya bagi utara Tepi Barat, dan terorisme tidak bisa dikalahkan hanya dengan bertahan.”

Al-Duwairi berpendapat bahwa Israel merencanakan untuk melaksanakan operasi militer di berbagai wilayah Tepi Barat, dimulai dari Jenin dan Tulkarem di utara, melalui Nablus, Ramallah, dan sekitar Yerusalem, hingga Betlehem dan Hebron di selatan.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here