Spirit of Aqsa- Organisasi HAM Israel mengungkapkan, militer Israel melarang Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, dokter Husam Abu Safiyah, bertemu dengan pengacaranya dan menolak mengungkapkan keberadaannya, 11 hari setelah ia ditangkap.
Dalam unggahan di platform X, organisasi hak asasi manusia “Dokter untuk Hak Asasi Manusia” (non-pemerintah) menyatakan, “Militer Israel menolak mengizinkan Dr. Husam Abu Safiyah, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, untuk bertemu dengan pengacaranya guna menilai kondisinya dan situasi penahanannya.”
Organisasi itu menambahkan, “Meskipun ada permintaan mendesak dari kami untuk mengirim pengacara, militer mengatakan bahwa ia dilarang bertemu pengacara hingga 10 Januari 2025.”
Lebih lanjut, organisasi itu menyebutkan bahwa “militer Israel terus menutup-nutupi informasi tentang lokasi penahanan Dr. Husam Abu Safiyah, meskipun mereka telah menarik klaim sebelumnya bahwa ia tidak ditahan di Israel.”
Organisasi HAM itu menegaskan bahwa “pekerja medis dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional.”
Mereka juga menyatakan, “Jika Anda menyerang pekerja medis, Anda menyerang seluruh masyarakat, menyerang warga sipil yang membutuhkan perawatan medis, orang-orang dengan penyakit kronis, dan mereka yang mengalami luka-luka.”
Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya mengumumkan pada 28 Desember 2024 bahwa militer Israel telah menangkap Abu Safiyah di wilayah utara Gaza.
Sehari sebelumnya, militer Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, membakar fasilitas tersebut, dan membuatnya tidak beroperasi. Mereka menangkap lebih dari 350 orang yang berada di dalam rumah sakit, termasuk Direktur Dr. Husam Abu Safiyah. Foto-fotonya yang mengenakan pakaian medis, dibawa dalam keadaan terborgol oleh tentara di tengah puing-puing, memicu gelombang kecaman di tingkat Arab dan internasional.
Dalam eskalasi kekerasan Israel, Abu Safiyah membayar harga yang sangat mahal secara pribadi ketika putranya, Ibrahim, menjadi korban serangan militer Israel terhadap rumah sakit tersebut pada 26 Oktober 2023.
Pada 24 November 2023, ia mengalami cedera akibat serangan udara yang menargetkan rumah sakit. Meski demikian, ia menolak meninggalkan rumah sakit dan terus merawat pasien serta korban luka.
Sumber: Anadolu Agency