Spirit of Aqsa, Palestina- Mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diprediksi kuat akan kembali ke pucuk pemerintahan penjajah Israel. Hal itu setelah koalisi partai, Likud, meraup mayoritas suara dalam pemilihan umum zionis Israel pada Selasa (2/11).

Dengan 85 persen suara yang sudah terhitung, Netanyahu dan partai sayap kanannya, Likud, dipastikan dapat mengontrol mayoritas kursi di parlemen setelah meraup suara mayoritas dalam pemilu kelima zionis Israel dalam empat tahun terakhir ini. Dia selangkah lagi akan berkuasa sebagai kepala dari koalisi ultrakanan.

Para pejabat Palestina di Tepi Barat dan jalur Gaza, mengatakan, corak ultra kanan dari aliansi Netanyahu itu memicu kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan antar kedua negara.

“Tidak diragukan lagi hasil dari koalisi semacam itu akan meningkatkan sikap permusuhan terhadap rakyat Palestina dan membuat tindakan pendudukan menjadi lebih ekstrem,” ujar anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Bassam Salhe di kota Ramallah, Rabu (2/11).

Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammed Shtayyeh ikut angkat suara terkait hasil Pemilu Israel. Menurut dia, hasil Pemilu zionis Israel justru menunjukkan adanya peningkatan ekstremisme dan rasialisme di tengah imigran gelap Yahudi. Dia juga menyinggung soal partai-partai agama sayap kanan dalam Pemilu zionis Israel.

“Kemajuan partai-partai agama sayap kanan dalam Pemilu Israel adalah kesaksian atas kebangkitan ekstremisme dan rasialisme dalam masyarakat Israel dan dari mana rakyat kita telah menderita selama bertahun-tahun,” ujar dia, seperti dilansir Ynet News, Rabu (2/11).

Bagi Palestina, siapapun yang menang dalam Pemilu zionis Israel tidak berarti akan memberi perdamaian kepada Palestina. “Palestina tidak memiliki ilusi bahwa pemilihan Israel akan menghasilkan mitra untuk perdamaian,” kata Shtayyeh.

Dalam Pemilu zionis Israel, setelah sebagian besar suara dihitung, partai Likud yang dipimpin mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya menang dalam pemilihan legislatif dengan sekitar 30 kursi Knesset, mengungguli 24 kursi Yesh Atid.

Partai Religius Zionisme, yang diketuai bersama oleh Betzalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, diproyeksikan menggandakan dukungannya dengan 14 hingga 15 kursi. Dengan koalisi yang terdiri dari Likud Netanyahu, aliansi paling kanan Zionisme Agama dan partai ultra-Ortodoks, maka sayap kanan dan blok agama itu diperkirakan memiliki mayoritas 65 kursi Knesset.

Namun, jika partai sayap kiri Meretz dan faksi Arab Balad melewati ambang pemilihan setelah 100 persen suara dihitung, blok Netanyahu dapat menyusut menjadi 62 kursi. Berdasarkan penghitungan suara sementara, terbuka peluang bagi pemimpin partai Likud, Benjamin Netanyahu untuk kembali menduduki kursi perdana menteri penjajah Israel. Hal itu karena blok sayap kanannya unggul dalam hasil penghitungan sementara pemilu di sana.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here