Spirit of Aqsa, Al-Quds – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Palestina tidak bisa lagi memveto perdamaian antara Israel dan negara-negara Arab. Menurutnya, normalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) akan membuka jalan bagi perjanjian dengan lebih banyak negara Arab karena telah menghapus veto Palestina tentang perdamaian antara negara Yahudi dan dunia Arab.

Terobosan diplomatik Israel dan UEA yang diumumkan pada 13 Agustus lalu, menurut Netanyahu, akan membuka jalan bagi negara lain untuk menormalkan hubungan mereka dengan Israel. “Saya pikir sudah terlalu lama orang Palestina memiliki hak veto tentang perdamaian. Tidak hanya antara Israel dan Palestina, tetapi antara Israel dan dunia Arab,” ujar Netanyahu seperti dikutip laman Times of Israel, Senin.

“Jika kami harus menunggu orang Palestina, kami harus menunggu selamanya. Tidak lagi. Orang-orang Palestina, ketika mereka menyadari bahwa hak veto mereka telah menghilang, akan sangat tertekan untuk tetap berada di luar komunitas perdamaian,” ujarnya menambahkan.

Hal itu dikatakan Netanyahu pada Ahad (31/8) waktu setempat di Yerusalem. Saat memberikan pernyataan itu dia menjadi tuan rumah dari kunjungan pejabat Amerika Serikat (AS) yang menjadi perantara kesepakatan bersejarah antara Israel dan UEA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here