Spirit of Aqsa- Menteri Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyebut serangan udara Israel yang menghantam Sekolah al-Tabi’in di Gaza sebagai “mengerikan”. Serangan tersebut membuat seratus lebih pengungsi syahid dan puluhan korban luka.

Borrell mengaku terkejut oleh gambar-gambar pembantaian tersebut.”Gambar dari sekolah yang menampung pengungsi di Gaza yang diserang oleh Israel sangat mengerikan, dengan laporan adanya puluhan korban jiwa di kalangan warga Palestina,” katanya di Platform X, Sabtu (10/8/2024).

Borrell menambahkan, dalam beberapa pekan terakhir, setidaknya 10 sekolah telah menjadi target serangan. “Tidak ada yang bisa membenarkan pembantaian ini,” katanya, sambil menekankan “gencatan senjata di Gaza adalah satu-satunya cara untuk menghentikan pembunuhan warga sipil dan memastikan pembebasan sandera.”

Sementara itu, Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Palestina, Francesca Albanese, menyatakan, Israel sedang melakukan genosida terhadap warga Palestina, terutama di sekolah-sekolah di Gaza, menggunakan senjata dari Amerika Serikat dan Eropa tanpa ada perhatian dari “negara-negara beradab.”

Albanese menegaskan, Israel memiliki sejarah panjang dalam membunuh warga Palestina, baik di dalam maupun luar negeri, dan ini tidak boleh dibiarkan tanpa pertanggungjawaban. Ia menyerukan perlunya penyelidikan yang independen dan transparan sebagai bagian dari upaya menuju perdamaian.

Ia juga mengutuk, bersama dengan pakar PBB lainnya, peningkatan kekerasan di Timur Tengah, serta serangkaian pembunuhan dan eksekusi di luar hukum, dari Lebanon hingga Iran, yang mungkin juga dianggap sebagai tindakan agresi.

Jumlah korban tewas di Sekolah al-Tabi’in di wilayah Hayy al-Daraj, Gaza Tengah, pada Sabtu pagi ini, telah meningkat menjadi lebih dari 100 orang dengan puluhan lainnya terluka dan hilang, dalam salah satu pembantaian terbesar yang terjadi di Gaza dalam beberapa minggu terakhir.

Pembantaian Sebelumnya

Pada Kamis lalu, 15 warga Palestina syahid dan puluhan lainnya, termasuk anak-anak, terluka setelah pesawat tempur Israel menyerang dua sekolah, al-Zahra dan Abdul Fattah Hammoud, yang menampung pengungsi di Hayy al-Tuffah, Gaza Timur, menurut layanan pertahanan sipil di Gaza.

Pada 4 Agustus, layanan pertahanan sipil Palestina di Gaza melaporkan bahwa 30 warga Palestina, termasuk 80% di antaranya anak-anak, syahid dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan dua sekolah, al-Nasr dan Hassan Salama, di Hayy al-Nasr, Gaza Barat.

Pada 3 Agustus, 16 warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah al-Hamama, yang juga menampung pengungsi di Hayy al-Sheikh Radwan, Gaza Utara, menurut pertahanan sipil di Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here