Spirit of Aqsa, Palestina– Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, Dewan Keamanan (DK) PBB tidak mampu menghentikan genosida yang berlangsung di Gaza.
Padahal, dia mengatakan sejauh ini kekejaman Israel tidak hanya terjadi di Jalur Gaza, namun juga berlangsung di Tepi Barat.
“Bukankah bangsa Palestina memiliki hak yang sama dengan kita semua? Kenapa seakan nilai bangsa Palestina lebih rendah dari kita?,” katanya, saat memberi Pernyataan Pers Tahunan Menlu RI (PPTM) 2024 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin (8/1).
Retno mengatakan bahwa kasus Palestina menunjukkan double standard sejumlah negara di dunia, terutama “The Global North”.
“Sejumlah negara The Global North mendadak diam menyaksikan pelanggaran kemanusiaan. Ke mana semua ‘kuliah’ yang sering mereka berikan mengenai HAM?,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa Indonesia akan terus berjuang untuk Palestina, dengan membela di Mahkamah Internasional.
“Di Mahkamah Internasional, pada 19 Februari yang akan datang mewakili Pemerintah Indonesia, saya akan sampaikan pernyataan lisan untuk mendukung Mahkamah memberikan Advisory Opinion perkuat posisi hukum Palestina, yang intinya, PBB tidak boleh melupakan perjuangan Bangsa Palestina, baik secara politik maupun hukum internasional,” lanjutnya.
Kemudian dia menyatakan menjelang tutup tahun 2023, lebih dari 21.000 orang telah kehilangan nyawa di Gaza akibat kekejaman Israel, dan 70% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Selain itu, berbagai fasilitas publik dihancurkan dan tidak dapat berfungsi, termasuk Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza Utara yang merupakan kontribusi rakyat Indonesia.
Gedung Merdeka di Bandung yang merupakan lokasi PPTM 2024, juga mengingatkannya akan satu hutang Indonesia yang belum terbayar, yaitu kemerdekaan Palestina. Adapun dia menegaskan bahwa tahun 2023 merupakan tahun yang sangat buruk bagi bangsa Palestina.