Spirit of Aqsa, Palestina – Puluhan imigran gelap yahudi menggeruduk pelataran Masjid Al-Aqsa dalam rangkaian aksi harian dikawal pasukan penjajah Israel.
Melansir Palinfo, sekitar 178 orang yahudi menggeruduk masuk pelataran al-Aqsha, dikawal ketat pasukan Israel, mereka masuk berkelompok, kemudian melakukan ritual Talmud di lokasi.
Masih menurut sumber, di antara kelompok yahudi terdapat sekitar 130 mahasiswa yahudi, dan 5 aparat intelijen Israel, mereka memasuki sejumlah mushola di kawasan al-Aqsha, sementara pegawai arkelologi Israel memasuki Qubbatus Sakhra.
Saat penggerudukan berlangsung, pasukan Israel mengosongkan kawasan timur masjid dari para jamaah sholat dan kaum muslimin yang bersiaga, untuk memudahkan aksi penggerudukan kelompok yahudi.
Aksi penggerudukan ini ditujukan untuk mengubah peta demografi kota al-Quds dan Masjidil Aqsha.
Dalam konteks terkait, penjajah Israel menangkapi warga al-Quds, mendeportasi mereka dari al-Aqsha, dan menerapkan denda tinggi, untuk menjauhkan mereka dari Masjidil Aqsha, dan membiarkannya sepi untuk menjadi santapan empuk kelompok yahudi.
Penjajah Israel juga mengincar para pegawai dan petugas keamanan al-Aqsha, menjadikan mereka sebagai target penangkapan, deportasi dan intimidasi, untuk menghilangkan peran mereka dalam melindungi dan mengamankan masjid.
Kelompok-kelompok ekstrimis yahudi menyerukan untuk menunaikan ritual Taurat di dalam komplek Masjidil Aqsha, dan mengintensifkannya di pertengahan April bertepatan dengan perayaan paskah yahudi di dalam kawasan Masjidil Aqsha.
Menurut laporan berkala yang dicatat biro media Hamas di Tepi Barat, pihak Israel telah mendeportasi 17 orang warga al-Quds dari rumah mereka dan dari Masjidil Aqsha, selama Februari lalu.
Selain itu, terjadi kejahatan terus menerus yang dilakukan kelompok yahudi, sebanyak 1309 orang menggeruduk pelataran al-Aqsha pada Februari lalu, sementara pada Januari hanya mencapai 613 orang yahudi.