Spirit of Aqsa – Bahrain | Kerajaan Bahrain mengungkapkan bahwa kepala Intelijen Penjajah Israel; Mossad , Yossi Cohen, mengunjungi Bahrain dan bertemu dengan sejumlah pejabat senior keamanan Bahrain, Rabu 30 Oktober 2020.
Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kantor Berita Bahrain, Cohen diterima oleh Kepala Badan Intelijen Nasional, Letnan Jenderal Adel bin Khalifa Al-Fadil, dan kepala Badan Keamanan Strategis, Ahmed bin Abdulaziz Al Khalifa.
Kedua belah pihak membahas masalah kepentingan bersama dan menekankan pentingnya perjanjian damai yang ditandatangani di antara mereka untuk membuka cakrawala bagi kerja sama antara penjajah Zionis dan Bahrain.
Pada tanggal 15 September 2020, Bahrain menandatangani perjanjian damai dengan penjajah Israel yang mengatur pembentukan hubungan diplomatik formal dengannya, yang memicu kecaman keras dari pemerintah dan rakyat Palestina, bahkan Ulama, Turki, NGO Indonesia.
Tidak seluruh penduduk Bahrain mendukung langkah pemerintah untuk meresmikan normalisasi hubungan dengan penjajah Israel.
Sebagian penduduk Bahrain justru menolak keputusan itu. Bahkan, mereka juga menyatakan pendapat melalui dunia maya, dilansir dari situs CNN.
Sontak, tagar “Bahrain menentang normalisasi” kemudian menjadi topik paling populer di media sosial.
Sementara itu warga Palestina di Gaza menentang keputusan itu dengan membakar foto-foto para pemimpin Bahrain, UEA, dan penjajah Israel.
“Kami harus melawan virus normalisasi dan memblokir semua jalurnya sebelum berhasil, untuk mencegah penyebarannya,” kata Pejabat Hamas, Maher al-Holy.
Senada dengan Kementerian Luar Negeri Turki menyebut kesepakatan itu sebagai “pukulan baru bagi upaya untuk membela perjuangan Palestina dan (yang) akan semakin memberanikan penjajah Israel untuk melanjutkan praktik ilegalnya terhadap Palestina”.