Indonesiainside.id- Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, 35.903 warga Palestina telah syahid dan 80.420 lainnya terluka akibat serangan Israel yang terus berlangsung sejak Oktober 2023.

Mengutip Aljazeera,, serangan udara Israel yang terus-menerus di berbagai wilayah Gaza pada Sabtu (25/5/2024) waktu setempat, menyebabkan 31 orang syahid, termasuk anak-anak.

Pasukan Israel menjatuhkan bom api pada puluhan rumah di lingkungan Qasasib, Kamp Jabalia di utara Gaza, serta terus mengepung pusat-pusat penampungan yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kota Beit Hanoun, utara Gaza.

Korban syahid dan terluka juga dilaporkan akibat tembakan dari pesawat tak berawak di daerah Falouja, Kamp Jabalia. Koresponden kami melaporkan bahwa puluhan jenazah tersebar di jalan-jalan kamp, dan tim pertahanan sipil tidak bisa mengevakuasi mereka karena pengepungan oleh pasukan Israel selama 14 hari terakhir.

10 orang syahid dan 17 terluka dalam serangan Israel di sekolah “Al-Nazla” di wilayah Saftawi, utara Gaza. Sepuluh warga Palestina juga syahid dan lainnya terluka dalam serangan di rumah di Beit Hanoun.

Sekolah “Al-Nazla”, seperti banyak sekolah lainnya di Gaza, menampung sejumlah keluarga yang mengungsi mencari perlindungan dari serangan Israel.

Sementara itu, pasukan Israel terus membombardir daerah pemukiman di timur dan tengah kota Rafah. Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa tiga warga Palestina syahid akibat serangan di Al-Najma Square di Kamp Shabora, tengah Rafah.

Seorang pemuda Palestina syahid dalam serangan drone Israel di Jalan “Ouni Dhaher”, Rafah, dan dibawa ke Rumah Sakit Kuwait.

Pasukan Israel juga melakukan operasi penghancuran dan penyisiran di sekitar Gerbang Salahuddin di perbatasan Palestina selatan Rafah.

Sejak 6 Mei, Israel melancarkan serangan darat di Rafah, dan pada hari berikutnya menguasai perbatasan Rafah dengan Mesir, menyebabkan penutupan perbatasan bagi para korban luka dan bantuan kemanusiaan yang sudah sangat terbatas.

Serangan tersebut menyebabkan hampir satu juta warga Palestina mengungsi dari Rafah, menurut PBB, setelah kota itu sebelumnya dihuni oleh 1,5 juta orang, termasuk 1,4 juta pengungsi dari bagian lain Gaza.

Israel terus melanjutkan perang meskipun Pengadilan Kriminal Internasional berniat mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan “kejahatan perang” dan “kejahatan terhadap kemanusiaan,” serta meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan pertempuran.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here