Spirit of Aqsa, Jalur Gaza- Jurubicara Kementerian Kesehatan, Dr. Ashraf Al-Qudra, menegaskan, teroris Israel sengaja menargat rumah sakit di Jalur Gaza untuk memperparah krisis kesehatan. Israel ingin memaksa rakyat Palestina di Jalur Gaza meninggalkan Tanah Air secara paksa.

“Kejahatan Israel terhadap rumah sakit di Gaza utara bertujuan untuk mengakhiri kehadiran layanan kesehatan dan memaksa penduduk di wilayah tersebut untuk mengungsi secara paksa,” kata Al-Qudra dalam konferensi pers, dikutip media lokal Palestina, Kamis (14/12).

Dia menegaskan, situasi kesehatan di rumah sakit di Gaza selatan sangat kritis, dan telah kehilangan kapasitas perawatan. Tim medis bahkan harus memilih pasien priorirtas yang harus diselamatkan, lantaran korban terus berdatangan ke rumah sakit.

“Kami mengimbau lembaga-lembaga internasional untuk memberikan bantuan berupa obat-obatan, bahan medis habis pakai, bahan bakar, dan tim medis khusus,” ungkap Al-Qudra.

Dia menunjukkan, sejak awal pembantaian, teroris Israel telah menangkap 38 petugas kesehatan, di antaranya Direktur Jenderal Kompleks Medis Al-Shifa Dr. Muhammad Abu Salamiya dan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Ahmde Al-Kahlot. Mereka diinterogasi, disiksa, dianiaya secara tidak manusiawi.

“Agresi Israel terhadap sistem kesehatan menyebabkan kematian 300 petugas kesehatan dan hancurnya 102 ambulans,” ujar Al-Qudra.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here