Spirit of Aqsa, Palestina- Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, pasukan teroris Israel melakukan 15 pembantaian selama 24 jam terakhir. Pembantaian itu menyebabkan 207 warga sipil syahid dan 338 orang luka-luka.
Dengan demikian, total korban jiwa sejak awal 7 Oktober menjadi 22.185 orang syahid dan 57 Ribu lebih korban luka.
Pada Rabu (2/12), empat warga sipil Palestina syahid akibat pengeboman Israel di kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan. Pesawat Israel juga melancarkan serangan di wilayah Juhr al-Dik.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, Israel menargetkan lantai delapan markas besar asosiasi tersebut di Khan Yunis. Hal itu menyebabkan sejumlah korban syahid dan terluka di antara para pengungsi.
Pada saat yang sama, sejumlah besar jenazah para syuhada tiba di Rumah Sakit Syahid Al-Aqsa di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
Koresponden Al Jazeera mengatakan, anak syahid dan lainnya terluka akibat tembakan drone Israel di pasar kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Seorang warga Palestina syahid dan seorang lainnya terluka dalam pengeboman Israel di pintu masuk kamp Bureij di Jalur Gaza tengah.
Di sisi lain, penembakan artileri Israel menargetkan pinggiran utara dan timur Kota Gaza.
Kehancuran
Penarikan pasukan Israel dari Kota Tua Gaza menunjukkan kerusakan yang luas di sebagian besar lokasi, termasuk pasar dan Masjid Omari. Jurnalis Assem Al-jazeera Al-Nabih memantau lokasi kehancuran dari lokasi kejadian.
Kawasan Menara Fayrouz (barat laut Kota Gaza) juga berubah menjadi puing-puing setelah pasukan Israel mundur dari kawasan tersebut. Jenazah para syuhada Palestina yang tertinggal di jalanan juga terungkap, sebagian Sudah rusak dan sebagian lagi mulai membusuk.
Anadolu Agency mengutip saksi mata yang mengatakan, tentara Israel menyelesaikan penarikan pasukan pada Selasa pagi dari pelabuhan Kota Gaza, kamp Pantai, dan lingkungan Sheikh Radwan, Al-Daraj, Al-Shuja’iya, Al-Tuffah, dan Al -Zaytoun.
Pasukan Israel memposisikan diri di pinggiran timur Sheikh Radwan, Al-Shuja’iya, Al-Zaytoun dan Al-Tuffah.
Penarikan ini terjadi setelah tentara Israel mendemobilisasi sejumlah brigade yang ikut serta dalam serangan darat yang dimulai 27 Oktober lalu di Jalur Gaza.