Spirit of Aqsa, Palestina- Jurnalis senior Aljazeera di Jalur Gaza lagi-agi kehilangan putranya, Hamza al-Dahdouh, akibat pembantaian yang dilakukan teroris Israel pada Ahad (7/1). Pada awal November 2023, Wael kehilangan istri, putra, putri, dan cucunya.
Sementara, Hamza Al-Dahdouh syahid dalam sebuah serangan rudal teroris Israel terhadap sebuah mobil di Rafah. Dia syahid bersama Mustafa Thuraya yang merupakan wartawan lepas.
Usai pemakaman dalam pidato yang disiarkan televisi, Wael mengatakan jurnalis di Gaza akan melanjutkan pekerjaan mereka. “Seluruh dunia harus melihat apa yang terjadi di sini,” katanya, Ahad (7/1).
Berbicara dari pemakaman tempat putranya dimakamkan, Wael tampak tenang. Ia mengatakan, dia adalah salah satu dari sekian banyak orang di Gaza saat ini yang setiap hari mengucapkan selamat tinggal yang pahit kepada orang yang mereka cintai.
Dia bersumpah untuk tetap berada di jalurnya untuk menunjukkan kepada dunia apa yang terjadi di Gaza, meskipun banyak kerugian yang dialaminya. “Hamzah adalah segalanya bagiku, anak tertua, dia adalah jiwa-jiwaku. Ini adalah air mata perpisahan dan kehilangan, air mata kemanusiaan,” ujarnya.
Wael al-Dahdouh dikenal masyarakat seluruh Timur Tengah setelah bulan lalu ia mengetahui istri, putranya yang lain, putrinya dan cucunya syahid dalam serangan Israel saat ia sedang memberikan laporan langsung. Setelah mengucapkan selamat tinggal secara emosional kepada anak, cucu, dan pasangan hidupnya, ia pun tampak semakin bertekad untuk menjalankan pekerjaannya.
Kemudian, pada pertengahan Desember, dia terluka parah dalam serangan yang menewaskan rekannya Samer Abu Daqqa, tapi dia kembali keluar dan meliput berita tidak lama kemudian.