Spirit of Aqsa- Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) Euro-Mediterania yang berbasis di Jenewa mengatakan, pesawat tempur Israel menjatuhkan tiga bom MK-84 seberat 2.000 pon (900 kg) buatan Amerika Serikat (AS) di tenda kamp di al-Mawasi, selatan Jalur Gaza pada tengah malam ketika warga sipil sedang tidur.

Insiden itu setidaknya mengakibatkan 40 orang syahid dan puluhan lainnya luka-luka. Padahal, lokasi tersebut telah ditetapkan Israel sebagai zona kemanusiaan bagi warga sipil yang mengungsi di Gaza.

“Bom tersebut menyebabkan lubang sedalam beberapa meter, mengubur sekitar 20 tenda yang berisi keluarga di dalamnya,” demikian pernyataan kelompok HAM itu dikutip dari Anadolu, Rabu (11/9/2024).

Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa banyak tenda yang berisi seluruh keluarga, terkubur di bawah pasir. Mereka menuturkan keheningan internasional mendorong Israel untuk melakukan lebih banyak kejahatan terhadap warga Palestina.

“Keheningan dan pengabaian terhadap pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang, memalukan dan merupakan lampu hijau bagi Israel untuk terus melakukan hal tersebut dengan pendekatan yang jelas terhadap pembunuhan massal dan pemusnahan warga Palestina,” ucapnya.

Sebab itu, mereka menilai bahwa AS merupakan mitra dalam kejahatan tersebut karena memasok senjata dan bom penghancur kepada tentara Israel. Meskipun mengetahui bahwa senjata tersebut digunakan untuk membunuh ratusan warga sipil setiap saat.

Pada bulan lalu, setidaknya 100 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan Israel terhadap Sekolah Al-Taba’een di Kota Gaza, tempat lebih dari 6.000 pengungsi berlindung.

Israel secara sistematis menargetkan fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, di tengah serangan yang terus berlanjut di Jalur Gaza walaupun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Berdasarkan aturan perang, menargetkan fasilitas sipil seperti itu bisa dianggap sebagai kejahatan perang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here