Spirit of Aqsa, Palestina- Kelompok-kelompok ekstremis Yahudi mengampanyekan penyerbuan massal ke Masjid Al-Aqsha di Al-Quds untuk memperingati klaim “peringatan penghancuran Kuil” pada 7 Agustus mendatang.
Kelompok-kelompok ekstrim permukiman ini, melalui situs web dan halaman media sosial mereka, meminta para imigran ilegal pendatang Yahudi radikal untuk menggalang penyerbuan massal secara besar-besaran dan melakukan ritual Talmud di halaman Masjid Al-Aqsha.
Para imigran ilegal Yahudi menganggap apa yang disebut “penghancuran Kuil” sebagai hari kesedihan dan berkabung atas penghancuran “Kuil Salomo” oleh orang Babilonia.
Selama ini, imigran ilegal Yahudi yang melakukan penyerbuan ke dalam Masjid al-Aqsha, sengaja melakukan ritual kolektif dan terang-terangan di sepanjang jalur penyerbuan.
Pada Ahad (24/7), sebanyak 214 imigran ilegal Yahudi berpartisipasi dalam penyerbuan ke halaman Masjid Al-Aqsha, di tengah-tengah penjagaan ketat dari pasukan dan elemen otoritas pendudukan Israel. Para pemukim pendatang Yahudi menyerbu Masjid al-Aqsha secara berkelompok-kelompok secara massif dari pintu barat masjid “Gerbang al-Mughrabi”, yang berada di bawah kendali pendudukan Israel sejak tahun 1967, hingga ke “Gerbang Silsila”.
Para imigran ilegal Yahudi yang melakukan penyerbuan mengorganisir tur provokatif, dan melakukan ritual Talmud di Masjid Al-Aqsha, di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel yang mengamankan penyerbuan, sementara pada saat yang sama pasukan pendudukan Israel membatasi umat Islam dan jamaah.
Setiap hari para imigran ilegal Yahudi mengorganisir penyerbuan ke Al-Aqsha dalam dua shift, pagi dan sore, dengan mendapatkan perlindungan dan dukungan dari pasukan pendudukan Israel.
Penyerbuan dimulai melalui Gerbang Mughrabi (yang kuncinya dikuasai oleh otoritas pendudukan Israel sejak pendudukan Al-Quds) dan berakhir di Gerbang Silsila. Mereka menarget wilayah timur masjid secara massif. Jumlah mereka yang menyerbu berlipat ganda selama hari-hari besar dan momen-momen Yahudi.