Spirit of Aqsa, Palestina- Seorang pejabat di Departemen Wakaf Islam di Al-Quds mengatakan, hanya 5.000 warga Palestina yang dapat melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa. Jumlah tersebut hanya satu persen dari kapasita Masjid Al-Aqsa. Hal itu terjadi lantaran ada pembatasan dari penjajah Israel.

“Untuk hari Jumat ketiga berturut-turut, 5.000 jamaah dapat memasuki masjid untuk melaksanakan salat,” kata pejabat tersebut yang tak ingin disebut namanya karena alasan keamanan, dikutip Anadolu Agency, Jumat (27/10).

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency, “halaman masjid dan ruang salat tampak hampir kosong dari jamaah.”

Polisi penjajah Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap masuknya jamaah ke dalam masjid Al-Aqsa. Bahkan, penjajah membatasi jamaah lanjut usia dan hanya menigizinkan pemegan kartu identitas Al-Quds.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu, “polisi Israel mengubah kota Al-Quds menjadi barak militer.”

Polisi penjajah Israel mendirikan pos pemeriksaan di pintu masuk Kota Tua Al-Quds dan gang-gangnya. Warga Palestina ditangkap dan dilarang lewat kecuali mereka sudah lanjut usia.

Mereka juga memasang penghalang di pintu luar Masjid Al-Aqsa dan memberlakukan pembatasan yang sama. Beberapa pintu masuk ke Al-Quds menyaksikan gesekan antara polisi penjajah Israel dan jamaah yang ingin memasuki masjid.

Ini adalah hari Jumat ketiga berturut-turut di mana polisi Israel memberlakukan pembatasan yang sama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here