Spirit of Aqsa, Jalur Gaza- Pergerakan warganet Indonesia untuk menyerang akun media sosial tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) semakin masif. Hal ini menyebabkan sebagian besar akun Instagram tentara IDF diubah menjadi private account atau kolom komentar mereka dibatasi.
Istilah Julid Fisabillah pertama kali dipopulerkan Ustadz Felix Siauw. Fenomena ini mengambil landasan dari kisah sahabt Hassan bin Tsabit yang bisa melemahkan mental musuh Islam dengan syair.
Tagar #JulidFiSabilillah pun menjadi trending di plaftorm media sosial, X atau yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Banyak pengguna X yang membagikan akun-akun Instagram tentara IDF dan anggota polisi Israel.
Akun @Erlangga Greschinov hampir tiap hampir membagikan daftar akun tentara IDF. Dia mempersilakan warganet untuk “bersilaturahim” ke akun-akun tersebut.
Ketika ditelusuri, sebagian besar akun Instagram tentara IDF itu telah diubah menjadi private account. Sementara sebagian lainnya membatasi kolom komentar.
Akun Instagram seorang anggota polisi Israel @diklalo_r juga mendapatkan serbuan dari warganet Indonesia. Dalam sebuah unggahan di Instagram dia mengatakan, dalam beberapa hari terakhir akunnya telah diserang oleh pendukung pejuang Palestina.
“Dalam beberapa hari terakhir, akun saya diserang oleh pendukung teroris. Mereka mengirim profil saya kepada teman-teman mereka untuk menyerang saya, mengancam saya, dan menulis komentar di foto-foto saya. Saya akan mengabaikan mereka dan saya tidak akan beranjak,” ujar @diklalo_r.
Ketika ditelusuri @diklalo_r tidak menutup akunnya. Dia juga tidak membatasi kolom komentar. Tetapi, dia telah menghapus seluruh komentar yang menyerangnya. Sementara itu akun tentara IDF lainnya @yarden3ardity meminta kepada pengikutnya untuk melaporkan akun-akun yang menyerangnya. Dia telah mengubah akunnya menjadi private sehingga tidak bisa diakses.
“Teman-teman saya mengalami serangan di halaman (Instagram saya). Blokir dan laporkan,” ujar @yarden3ardity.
Serangan warganet Indonesia terhadap tentara IDF di media sosial telah membuat mereka panik. Seorang tentara IDF dengan nama akun @EvyatarAbergel tampak putus asa karena semua data-data pribadi termasuk nomer teleponnya telah tersebar luas di media sosial. @EvyatarAbergel mengatakan, dia telah mendapatkan serangan dari warganet Indonesia.
“Aktivis pro Palestina terus mengirim pesan kebencian kepada saya, apakah ada yang bisa menolong saya? karena nomer telepon saya telah tersebar,” ujarnya.
Israel telah menerjunkan pasukan cadangan ketika pejuang Palestina, Hamas melancarkan serangan mengejutkan ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Serangan ini membuat Israel kewalahan sehingga seluruh muda-mudinya yang telah mengikuti wajib militer dipanggil untuk bertugas.
Tentara IDF menggunakan platform media sosial mereka untuk membagikan foto-foto keseharian mereka ketika bertugas di sela-sela perang. Hal ini memancing reaksi dari warganet di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Belum lama ini seorang tentara IDF membuat konten video yang menunjukkan bahwa dia sedang menggunakan produk perawatan wajah ketika sedang di lapangan.
Tentara IDF itu mengeluarkan satu per satu produk perawatan wajah dari rompi perang yang dia kenakan. Namun, kolom komentar tentara IDF tersebut ditutup.