Dua warga Palestina terluka akibat tembakan pasukan pendudukan Israel pada Sabtu (13/4) malam di Kota Beit Fajjar, selatan Betlehem. Sementara itu, bentrokan juga pecah antara pemuda Palestina dan pasukan Israel setelah tentara menyerbu Kota Beit Furik, timur Nablus, di wilayah Tepi Barat.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan Israel juga menyerbu Kota Qaryut, tenggara Nablus, dan memberlakukan jam malam sambil melepaskan tembakan peluru tajam secara acak ke arah warga.

Sumber-sumber lain menyebutkan bahwa pasukan pendudukan turut menyerbu Kota Turmusayya, utara Ramallah, setelah sebelumnya juga melakukan penggerebekan di Kamp Pengungsi Qalandiya, timur laut Yerusalem yang diduduki.

Larangan Kembali ke Rumah

Hari ini, Komite Populer Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat bagian utara menyampaikan bahwa kondisi para pengungsi yang terusir kian memburuk dari hari ke hari, dan mereka kehilangan harapan untuk dapat kembali ke rumah mereka.

Komite tersebut menambahkan bahwa tentara pendudukan menangkap atau menahan siapa pun yang berada di sekitar kamp, serta melarang warga kembali ke rumah mereka. Dalam situasi ini, kehidupan pendidikan dan ekonomi di kamp telah dihancurkan secara total oleh Israel.

Selama dua hari terakhir, pasukan pendudukan terus melakukan penghancuran dan perusakan rumah-rumah warga Palestina di Kamp Jenin, sebagai bagian dari operasi militer yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Sumber-sumber lokal menyebutkan bahwa tentara Israel mulai menghancurkan sejumlah rumah yang terletak di pintu masuk lingkungan Damj yang berbatasan langsung dengan kamp, yang menyebabkan semakin banyak keluarga Palestina terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Tentara Israel juga membakar sebuah rumah di Kamp Jenin setelah mendudukinya selama 10 hari dan menjadikannya sebagai pos militer. Pusat Hak Asasi Manusia Palestina mencatat 15 operasi penghancuran yang dilakukan selama 10 hari terakhir, yang mencakup 24 rumah dan 58 bangunan lainnya.

Menurut estimasi Pemerintah Kota Jenin, tentara Israel telah menghancurkan sekitar 600 rumah di kamp sejak dimulainya agresi militer 79 hari lalu. Sementara itu, 3.200 unit rumah lainnya dinyatakan tidak layak huni.

Pengungsian Paksa di TulkarmDi Tulkarm, pasukan pendudukan kemarin memaksa sejumlah keluarga Palestina untuk mengungsi secara paksa dan di bawah ancaman dari dua kompleks perumahan. Tindakan itu dilakukan setelah militer Israel meningkatkan eskalasi agresinya di wilayah tersebut.

Media sosial Palestina turut merekam momen pasukan Israel meledakkan rumah milik tahanan Muhammad al-Shahrur di kawasan timur Kota Tulkarm pada Jumat pagi.

Tentara Israel terus melanjutkan agresinya di wilayah utara Tepi Barat sejak 21 Januari lalu, di tengah keheningan internasional dan memburuknya kondisi kemanusiaan di lapangan.

Serangan militer Israel dan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi di Tepi Barat dan Al-Quds Timur telah menyebabkan lebih dari 947 warga Palestina syahid dan melukai sekitar 7.000 orang lainnya sejak 7 Oktober 2023.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here