Spirit of Aqsa, Palestina- Teroris Israel memang entitas yang tidak tahu diri. Gerombolan penjajah itu yang memberlakukan blokade total di Jalur Gaza, tapi malah memprotes tawanan Hamas kurus dan kurang obat.
David Averre, wartawan pro-Israel, menulis sebuah ulasan di Dailymail terkait tawanan yang dibebaskan Hamas. Ulasan David tidak mencerminkan independensi seorang jurnalis dan menyembunyikan fakta demi membangun opini yang menyudutkan Hamas.
Misalnya saat David menyoroti keadaan tawanan yang dia klaim kurus dan kurang obat-obatan. Dia tidak mengungkap keputusan otoritas Israel yang memblokade Jalur Gaza sejak 17 tahun lalu. Bahkan, sejak 7 Oktober 2023, Israel memblokade total Jalur Gaza. Artinya, sangat minim pangan dan medis yang bisa masuk ke Jalur Gaza.
“Seorang tawanan, Elma Avraham yang berusia 84 tahun, dibebaskan dalam kondisi serius dan kini berjuang untuk hidupnya karena kurangnya obat-obatan penting selama 50 hari cobaannya,” tulis David.
David nampaknya lupa jika Israel tidak mengizinkan pangan dan obat-obatan masuk ke Jalur Gaza. Jikapun ada, pasti diarahkan ke rumah sakit. Israel juga sudah mewanti-wanti agar bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza tidak jatuh ke tangan Hamas.
David juga berusaha membelokkan atensi publik terkait Maya Regev. Maya mendadak viral melalui sebuah foto saat diantar pejuang Al-Qassam ke mobil Palang Merah. Kala itu, pejuang Al-Qassam terekam mengucapkan “bye-bye Maya” lalu dibalas “Thank You” oleh Maya dalam bahasa Ibrani.
David membelokkan persitiwa tersebut dengan menyebut Al-Qassam memaksa semua tawanan melambaikan tangan. Video yang beredar sudah membantah klaim David. Tidak ada wajah tekanan dari para tawanan.
Di sisi lain, David menyebut terkena tembakan di kaki saat mengikuti Festival Musik Re’im, lalu menuduh Al-Qassam yang melakukan penembakan.
“Maya diculik dari festival musik Nova -di mana 364 orang kehilangan nyawa mereka ketika orang-orang bersenjata Hamas melintasi perbatasan dengan sepeda motor, truk, dan paralayang- tetapi tidak sebelum dia terkena peluru nyasar,” tulis David.
David juga lupa atau mungkin sengaja menyembunyikan fakta tentang investagasi yang dilakukan Polisi Israel terkait kejadian Festival Musik Reim. Dalam investagasi itu, jelas-jelas disebutkan militer Israel yang melakukan penembakan brutal ke warga Israel, bukan Hamas.