Pasukan Israel kembali melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza, dengan menargetkan Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, pada malam hari, dalam operasi darat besar-besaran yang mereka beri nama “Gerobak Gideon”. Serangan ini menambah daftar panjang kejahatan perang Israel, dengan lebih dari 500 warga Palestina yang syahid dalam tiga hari terakhir.
Menurut laporan Al Jazeera, kendaraan militer Israel mengepung dan menembaki Rumah Sakit Indonesia, lalu mulai merobohkan tembok utara rumah sakit dengan buldoser. Kontak dengan tenaga medis dan para korban luka di dalam rumah sakit pun terputus total.
Serangan ini terjadi di tengah peningkatan agresi udara dan darat Israel di seluruh Gaza, meski perundingan gencatan senjata dan pertukaran tawanan masih berlangsung di Doha. Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya mengumumkan bahwa seluruh rumah sakit di Gaza utara kini sudah tak lagi berfungsi.
Invasi Darat dan Serangan Serentak
Tentara Israel mengumumkan dimulainya invasi darat ke sejumlah wilayah Gaza sebagai bagian dari operasi “Gerobak Gideon”. Penduduk di tujuh kawasan di Khan Younis dan Deir al-Balah diperintahkan untuk mengungsi, sebagai indikasi serangan darat yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Radio militer Israel melaporkan bahwa lima brigade militer dikerahkan untuk menyerang Gaza dari utara dan selatan, dengan tujuan menghancurkan infrastruktur komando dan kontrol milik Hamas. Juru bicara militer Israel, Efi Defrin, mengatakan mereka tidak akan meninggalkan wilayah yang sudah diduduki, dan tak akan membiarkan Hamas kembali menguasai wilayah itu.
Sebelumnya, invasi darat dilakukan di beberapa titik seperti Rafah, Khan Younis, daerah timur Kota Gaza, serta Beit Lahiya dan Beit Hanoun di utara.
Meningkatnya Jumlah Syuhada dan Korban
Selama 24 jam terakhir, serangan udara dan artileri Israel menyebabkan 144 warga Palestina syahid, termasuk 69 orang di Kota Gaza dan wilayah utara. Di Jabalia, delapan orang syahid saat menggali sumur air, sementara 15 lainnya syahid atau hilang dalam serangan terhadap sebuah rumah di lokasi yang sama.
Di Kamp Jabalia, lima warga syahid dalam serangan terhadap rumah dekat Rumah Sakit Al-Awda. Di wilayah tengah Gaza, serangan terhadap tenda pengungsi di Jalan Al-Baraka, Deir al-Balah, menewaskan seorang perempuan dan melukai beberapa lainnya.
Di selatan, pesawat tempur Israel kembali membombardir tenda-tenda pengungsi di Al-Mawasi, barat Khan Younis. Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza menyebutkan bahwa ratusan keluarga telah “dihapus dari catatan sipil” akibat pembantaian ini. Lebih dari 200 orang masih tertimbun reruntuhan dan tidak dapat dijangkau tim penyelamat.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa jumlah syuhada sejak 7 Oktober 2023 kini mencapai 53.339 orang, sementara korban luka menembus angka 121.034. Sejak agresi dilanjutkan kembali pada 18 Maret 2024, lebih dari 3.200 warga Palestina telah syahid dan hampir 9.000 lainnya terluka.