Spirit of Aqsa- Sebanyak 14 warga Palestina syahid dan lebih dari 15 lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza pada Rabu dini hari. Sementara itu, pasukan pendudukan Israel meledakkan area sekitar Rumah Sakit Kamel Adwan di wilayah utara Gaza.
Menurut laporan koresponden Al Jazeera, enam warga Palestina syahid dan tujuh lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah apartemen dan tenda pengungsi di Kota Khan Younis.
Selain itu, tiga warga Palestina, termasuk seorang perempuan, syahid dalam serangan terhadap dua rumah di wilayah tengah Gaza. Di tempat lain, satu orang syahid dan empat lainnya terluka dalam serangan udara yang menyasar apartemen milik keluarga Abu Dalal di Kamp Pengungsi Nuseirat, wilayah tengah Jalur Gaza.
Di wilayah utara Gaza, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan pendudukan menembaki Rumah Sakit Kamel Adwan bersamaan dengan penghancuran rumah-rumah di sekitar fasilitas medis tersebut.
Saksi mata melaporkan bahwa pada Selasa (kemarin), pasukan pendudukan meledakkan dua robot bermuatan bahan peledak di sekitar rumah sakit, menimbulkan suara ledakan keras yang terdengar hingga Kota Gaza.
Pada hari Senin, Direktur Rumah Sakit Kamel Adwan, dr. Husam Abu Safiya, menyatakan bahwa tank dan buldoser Israel mendekati gerbang barat rumah sakit pada Minggu lalu sambil menembakkan peluru secara intens ke arah bangunan rumah sakit dan unit-unitnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa peluru menembus ruang ICU, unit persalinan, dan bagian bedah khusus setelah pasien dipindahkan ke lorong-lorong rumah sakit.
Sejak dimulainya operasi militer Israel di wilayah utara Gaza, Rumah Sakit Kamel Adwan dan sekitarnya telah menjadi target serangan Israel menggunakan tembakan langsung dan peluru artileri. Rumah sakit itu juga mengalami pengepungan ketat, baik melalui kendaraan lapis baja maupun serangan drone.
Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melakukan genosida di Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 154 ribu warga Palestina gugur dan terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11 ribu orang dinyatakan hilang di tengah kehancuran besar-besaran serta krisis kelaparan yang telah menewaskan puluhan anak-anak dan lansia. Ini adalah salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Sumber: Al Jazeera