Pasukan pendudukan Israel kembali melakukan pembantaian berdarah di Jalur Gaza. Rabu (21/7) dini hari, tujuh warga Palestina syahid dan lebih dari 15 lainnya terluka dalam serangan udara brutal yang menyasar sebuah apartemen di kawasan Tel Al-Hawa, sebelah barat daya Kota Gaza.
Video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan anak-anak bersimbah darah dibopong ke rumah sakit, tangis dan jerit kesakitan mengoyak kesunyian malam.
Tak berhenti di situ, pada malam sebelumnya, tenda pengungsi di Kamp Al-Shati juga dihantam rudal, menyebabkan satu perempuan Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka. Ini adalah serangan kedua dalam 24 jam yang menargetkan warga sipil yang telah kehilangan segalanya.
Dalam perkembangan lain, militer Israel juga mengebom mobil relawan medis di sekitar RS Hamad, sebelah barat laut Kota Gaza. Beberapa tenaga medis dilaporkan terluka, padahal mereka sedang menjalankan misi penyelamatan.
Militer Zionis juga melanjutkan kebijakan penghancuran sistematis dengan meledakkan rumah-rumah warga di kawasan timur Kota Gaza, termasuk di lingkungan At-Tuffah.
Dier Al-Balah Dikepung Api, Drone dan Tank Israel Menggempur Rumah Warga
Sementara itu, wilayah tengah Gaza juga tak luput dari serangan. Kota Dier Al-Balah dan sekitarnya dibombardir dengan tembakan artileri dan serangan udara hebat. Langit kota disinari cahaya tembakan dan flare militer, pertanda kehadiran pasukan darat yang kini terus menerobos masuk dari selatan dan timur.
Kamp Bureij menjadi sasaran drone Israel pada Rabu dini hari, menghantam rumah-rumah penduduk. Sementara dari arah timur, tank-tank Israel meluncurkan tembakan bertubi-tubi. Serangan juga mencapai wilayah utara Kamp Nuseirat.
31 Syahid Saat Cari Makanan, Total 81 Gugur Hanya dalam Sehari
Kekejaman Israel makin nyata ketika 81 warga Palestina gugur hanya pada hari Selasa kemarin, termasuk 31 orang yang sedang berjuang mendapatkan bantuan makanan. Mereka dibunuh karena lapar, oleh sistem yang menganggap nyawa Palestina tak berharga.
Sejak Mei lalu, lebih dari 1.000 warga Palestina telah syahid dan 6.500 lainnya terluka akibat tembakan pasukan pendudukan dan tentara bayaran yang mengelola distribusi bantuan di bawah kedok “Lembaga Kemanusiaan Gaza” yang didukung AS dan Israel.
Gaza terus dibakar, bukan hanya oleh api dan senjata, tapi oleh diamnya dunia. Sementara tenda-tenda pengungsi jadi sasaran rudal, anak-anak luka di jalanan, dan relawan ditembak saat menyelamatkan nyawa, dunia memilih menunduk.