Spirit of Aqsa– Militer Israel kembali melakukan serangan udara di berbagai wilayah Jalur Gaza pada Sabtu (6/7/2024) waktu setempat. Sebanyak 29 warga Palestina dilaporkan syahid akibat pembantaian terbaru tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza melaporkan, Israel melakukan tiga pembantaian dalam 24 jam terakhir, 29 jenazah dan 100 korban luka yang dibawa ke rumah sakit.
“10 warga Palestina syahid dan lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menghantam rumah di Kamp Nuseirat, Gaza Tengah, dengan 9 korban dari satu keluarga, termasuk jurnalis Amjad Jahjouh, istrinya Wafaa Abu Dabaan, dan anak mereka,” demikian laporan Kemenkes Palestina, dikutip Aljazeera, Sabtu (6/7/2024).
Artileri Israel juga menyerang sejumlah lokasi di Gaza Tengah, terutama di utara dan barat Kamp Nuseirat, timur Kamp Maghazi, serta timur distrik Zaitoun di tenggara Gaza City, bersamaan dengan tembakan acak dari helikopter Israel.
Enam warga Palestina syahid dalam serangan Israel yang menghantam mobil polisi di distrik Saudi, barat Rafah. Pasukan Israel juga menargetkan rumah keluarga Abu Shkian di Kamp Nuseirat, menewaskan setidaknya tujuh orang dan melukai banyak lainnya.
Serangan Israel juga membuat tiga warga Palestina syahid , termasuk dua pekerja UNRWA, di gudang milik badan PBB di Kamp Nuseirat. Rumah sakit di Gaza Tengah menerima banyak korban luka, termasuk anak-anak dalam kondisi kritis.
Laporan lain menyebutkan 10 warga Palestina syahid dalam serangan di daerah Shouka dan Ma’an, timur Khan Yunis dan Rafah. Lima jurnalis juga syahid dalam 12 jam terakhir di berbagai daerah di Gaza, yaitu Saadi Madoukh, Adeeb Sukkar, Amjad Jahjouh, istrinya Wafaa Abu Dabaan, dan Razek Abu Eshkian.
Di tengah serangan ini, kendaraan militer Israel dilaporkan membuat kemajuan terbatas di timur Kamp Bureij. Sementara, drone Israel menembaki wilayah di sekitar pemakaman Bureij. Di selatan Gaza, jet tempur Israel menyerang target di timur Fukhari, Khan Yunis, tanpa laporan korban.
Euro-Mediterranean Human Rights Monitor melaporkan lebih dari 10.000 warga Palestina hilang di bawah reruntuhan, dengan sedikitnya upaya pencarian karena tidak adanya bantuan internasional.