Spirit of Aqsa, Palestina- Presiden Palestina Mahmoud Abbas memuji kamp Jenin sebagai “ikon perjuangan” selama perjalanan pertamanya ke daerah itu dalam lebih dari satu dekade. Dia melakukan kunjungan lantaran kelompok-kelompok pejuang Palestina bersenjata mendapatkan dukungan rakyat dibandingkan Otoritas Palestina.
Abbas (87 tahun) juga berjanji untuk membangun kembali kamp pengungsi Jenin. Janji itu diungkap seminggu setelah serangan mematikan penjajah Israel menghancurkan sebagian besar kamp di Tepi Barat.
Serangan dua hari penjajah Israel pekan lalu -operasi terbesar dalam beberapa tahun, yang melibatkan ratusan tentara, serangan pesawat tak berawak dan buldoser lapis baja— membuat 12 warga Palestina syahid.
Penjajah Israel memandang daerah perkotaan yang padat penduduk, kubu kelompok pejuang Palestina termasuk Jihad Islam dan Hamas, sebagai “pusat terorisme” dan sering melancarkan serangan bersenjata di sana sejak awal tahun lalu.
Ketidakpuasan rakyat terhadap Otoritas Palestina, yang bekerja sama dengan Israel dalam keamanan, telah membara di Jenin. Pekan lalu massa menyampaikan ketidakpuasan ke beberapa pejabat tinggi partai Fatah Abbas yang berkunjung, termasuk wakil ketua Mahmoud Aloul.
Abbas menyatakan tekadnya untuk mendukung rekonstruksi dan keamanan Jenin, menggambarkan kamp tersebut sebagai “ikon ketabahan dan perjuangan” dalam pidato singkat kepada para pendukung yang bersorak sorai.
“Kami datang untuk mengatakan bahwa kami adalah satu otoritas, satu negara, satu hukum,” kata Abbas, dilansir Arab News. Dia memperingatkan siapa pun yang “merusak persatuan dan keamanan rakyat Palestina.
Dia bersumpah untuk mengawasi pembangunan kembali kamp dan kota yang lebih luas untuk mengembalikannya “seperti semula, atau bahkan lebih baik”. Saat dia mengakhiri kunjungannya, Abbas meletakkan karangan bunga di kuburan orang-orang Palestina yang kehilangan nyawa dalam serangan Israel baru-baru ini.
Sejumlah negara Arab telah mengumumkan bantuan untuk kamp tersebut setelah serangan pekan lalu. Menjelang kedatangan Abbas, ratusan tentara dari pengawal presiden berpatroli di jalan-jalan kamp, dan penembak jitu ditempatkan di atas atap.
Kunjungannya “merupakan pesan yang kuat dan penting… bahwa dia mendukung rakyat Palestina dalam perlawanan mereka terhadap pendudukan,” kata Atta Abu Rumaila, sekretaris jenderal Fatah di kamp tersebut.
Abbas melakukan perjalanan dengan helikopter dari Ramallah, pusat Otoritas Palestina, untuk kunjungan yang berlangsung hampir satu jam itu. Presiden Palestina didampingi oleh calon penggantinya, termasuk perdana menteri Palestina Mohammed Shtayyeh dan Hussein Al-Sheikh, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina.