Spirit of Aqsa – Nablus | Imigran Ilegal Yahudi hari Selasa menebangi puluhan pohon zaitun di baldah Jalud, selatan kota Nablus, Tepi Barat dan mulai melakukan aksi penggusuran.
Pejabat urusan permukiman di utara Tepi Barat, Ghassan Daglas menegaskan dalam siaran persnya bahwa warga pemukiman yahudi permukiman Keda di wilayah Jalud menebangi puluhan pohon zaitun di wilayah selatan bernomer 18 yang usianya sudah lebih dari 60 tahun.
Ia menambahkan, warga pemukim Yahudi mulai melakukan penggusuran luas wilayah milik warga Jibril Mahmud Musa.
Warga pemukim Yahudi mengintensifkan pelanggaran terhadap petani zaitun di lahan mereka selama beberapa hari terakhir. Pemilik lahan dilarang memasuki lahannya sendiri. Selain itu, sejumlah pohon ditebang dan dibakar sebagai langkah awal untuk menguasainya.
Warga pemukim pemukim Yahudi memanfaatkan pengawalan dan dukungan dari pasukan penjajah Israel dalam meningkatkan pelanggaran mereka terhadap para petani Palestina dan pohon zaitun, terutama di musim panen zaitun.
Para petani Palestina terburu-buru memetik hasil zaitun mereka untuk menyelamatkan apa yang mungkin bisa mereka selamatkan sebelum ditebang dan dibakar atau dicuri oleh warga pemukim Yahudi.
Sejumlah wilayah desa di selatan Nablus beberapa hari terakhir menjadi di ajang kekerasan warga pemukim Yahudi terutama di wilayah Asirah dari serangan warga Yahudi dan kekerasan mereka.
Desa Jalud yang terletak di sebelah timur laut Kota nablus merupakan salah satu desa yang paling terdampak oleh kekerasan warga pemukim Yahudi. Wilayah ini dikepung oleh 8 pemukiman Yahudi dari segala arah wilayah.
Jalud seluas 20000 acre sementara 80% dari wilayah tersebut telah dikuasai oleh warga pemukim Yahudi atau sekitar 16000 acre. Para pemukim Yahudi yang tinggal disekitar wilayah jalur ini ini menguasai sebagian besar lahan pertanian dan pohon zaitun.
Para warga pemukim Yahudi dan kelompok yang disebut geng “balas dendam” melakukan kekerasan terhadap warga belajar sekolah Palestina yang dekat dengan pemukiman Shapot Rahel dan membakar sejumlah pohon zaitun.(PIC)