Spirit of Aqsa, Jalur Gaza- Jurubicara Al-Qassam, Abu Ubaida, menuturkan, syarat gencatan senjata dan pertukaran yang dimulai Jumat pagi (24/11) sebenarnya sudah ditawarkan ke teroris Israel sebelum invasi darat.
Akan tetapi, militer Israel menolak dan kekeh mau invasi darat dengan khayalan bisa membebaskan tahanan di Jalur Gaza. Misi mereka justru gagal total. 335 kendaraan tempur hancur dan banyak tentara tewas, hingga terpaksa menerima syarat untuk gencatan senjata.
“Apa yang diterima musuh dalam gencatan senjata sementara dan kesepakatan pertukaran sebagian adalah apa yang kami kemukakan sebelum dimulainya invasi darat Zionis, dan musuh menolaknya pada saat itu dan mengklaim bahwa mereka akan mencapai hasil ini dengan kekuatan militer. Sementara kami menegaskan dan masih menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk mengembalikan tawanan musuh adalah dengan pertukaran,” kata Abu Ubaida dalam rekaman video yang disiarkan Al Jazeera, Jumat dini hari (24/11).
Abu Ubaida mengingatkan lagi, keputusan militer Israel untuk terus menyerang sebenarnya cuma menyerahkan para tentaranya di jantung bencana. Dia mengaku mendapat laporan, tentara Israel di lapangan sebenarnya tidak siap bertempur dan tidak menyadari sedang berada di jantung bencana.
“Apa yang musuh andalkan untuk memperpanjang pertempuran adalah pemusnahan, penyiksaan, hukuman kolektif, dan pembantaian, dan bukan tujuan militer yang nyata dan nyata,” ujarnya.
“Oleh karena itu, kami menegaskan bahwa kami siap, dengan pertolongan Allah, untuk melanjutkan dan menghadapi musuh, tidak peduli berapa lama agresi tersebut berlangsung dan tidak peduli seberapa luasnya,” lanjut Abu Ubaida.