Spirit of Aqsa, Palestina- Lima warga Palestina , termasuk seorang anak berusia 15 tahun, gugur syahid ketika pasukan Israel menggunakan helikopter tempur dalam serangan di Tepi Barat, Senin (19/6).
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi mereka yang syahid di Jenin sebagai Khaled Asasa (21 tahun), Qassam Abu Sariya (29 tahun), Qais Jabarin (21 tahun), Ahmed Daraghmeh (19 tahun), dan Ahmed Yousef Saqer (15 tahun).
“Serangan itu juga melukai 66 warga Palestina, 10 di antaranya serius. Korban muncul selama penyerangan ke pinggiran kamp Jenin saat fajar,” menurut Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip dari Arab News.
Dilaporkan pula, lima helikopter Apache digunakan dalam serangan itu. Ini tercatat menjadi penggunaan pertama helicopter tempur di Tepi Barat yang diduduki sejak intifada dua dekade lalu.
Laporan mengatakan, 250 kendaraan militer zionis Israel ambil bagian dalam serangan itu, serta helikopter pengangkut yang digunakan untuk mengangkut tentara dan drone untuk pengawasan dan pengintaian.
Jordan mengutuk eskalasi Israel dan menyerukan penghentian segera serangan terus menerus di kota-kota Palestina. Pemogokan umum menyebar ke seluruh kota Jenin dan kampnya untuk memprotes agresi Israel.
Siswa sekolah menengah tidak dapat mengikuti ujian akhir karena banyaknya pasukan tentara di pinggiran kamp Jenin dan di jalan-jalan kota. Gerakan Fatah juga mengumumkan serangan menyeluruh di Ramallah untuk mengenang mereka yang syahid, dan meminta warga untuk memprotes di pos pemeriksaan militer Israel.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tentara Israel mencegah ambulans Palestina menyelamatkan yang terluka dan menembaki mereka.
Di sisi lain, militer Israel mengklaim bahwa tujuh tentara terluka ketika sebuah bom seberat 40 kg meledak di bawah salah satu kendaraan lapis bajanya. Laporan di Israel mengatakan bahwa kapal perang dipanggil ketika helikopter angkut militer diserang.
Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer operasi Hamas di kamp pengungsi Jenin, mengklaim melakukan pengeboman. Sumber keamanan Israel mengklaim bahwa 20 sel bersenjata beroperasi di Tepi Barat utara, Jenin, Nablus dan Tulkarem.
Penjajah Israel juga telah berbicara tentang rencana untuk menyerang kota Nablus dan Jenin selama beberapa hari untuk melenyapkan kelompok bersenjata yang dicurigai.
Walid Masharqa, seorang penduduk kamp Jenin, mengatakan kepada Arab News bahwa dia telah menyaksikan “hari yang sangat berdarah”.