Spirit of Aqsa- Al-Jazeera melaporkan, 77 warga Palestina syahid akibat serangan udara Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza pada Senin (7/10/2024). Pada saat yang sama, pesawat tempur Israel melancarkan serangan intensif terhadap kawasan permukiman seiring dengan serangan darat yang luas.
Setidaknya 13 warga Palestina syahid dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel di Stasiun Abu Qamar di Camp Jabalia, utara Jalur Gaza. Puluhan keluarga masih terjebak di daerah timur Jabalia dan Kamp Jabalia setelah militer Israel melakukan penetrasi ke wilayah tersebut dan melancarkan operasi militer baru.
Di waktu yang sama, laporan juga mencatat adanya korban jiwa dan luka-luka akibat serangan Israel yang menargetkan dua rumah di daerah Shafita dan Camp Al-Bureij di Jalur Gaza pada pagi hari ini.
Lebih jauh, pesawat tempur Israel juga menargetkan tenda-tenda pengungsi di dalam “Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa” di Deir al-Balah, tengah Jalur Gaza, pada dini hari ini. Seorang jurnalis Al-Jazeera, Ali Al-Attar, mengalami cedera akibat serangan yang ditujukan pada tenda pengungsi di dekat rumah sakit tersebut.
Serangan tersebut juga menyebabkan beberapa orang, termasuk anak-anak, mengalami luka-luka dan menerima perawatan medis di rumah sakit.
Jumlah Korban Selama Penyerangan
Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan pada Senin (7/10), jumlah korban pembantaian meningkat menjadi 41.909 syahid dan 97.303 luka-luka, dengan lebih dari 60% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, sejak 7 Oktober 2023.
Militer Israel secara sengaja menargetkan sekitar 65% dari institusi kesehatan baik publik maupun swasta. Jumlah syahid di sektor kesehatan Gaza dilaporkan mencapai 986, termasuk 4 di dalam penjara Israel.
Mereka juga menyatakan bahwa “serangan yang sistematis dan terus-menerus terhadap sektor kesehatan telah mengakibatkan lebih dari dua juta orang di Gaza kehilangan akses terhadap layanan kesehatan dasar.”
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa rumah sakit di Jalur Gaza telah menerima 39 syahid dan 137 luka-luka akibat empat pembantaian yang dilakukan oleh militer Israel terhadap keluarga Palestina dalam 24 jam terakhir.
Mereka menegaskan bahwa masih ada sejumlah korban yang terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan yang tidak dapat dijangkau oleh tim medis dan pemadam kebakaran.
Kementerian Kesehatan mendesak agar penyerangan dihentikan dan agar ribuan korban luka diizinkan untuk mendapatkan pengobatan di luar negeri serta menjalani operasi yang kompleks.
Hari ini menandai satu tahun sejak Israel, dengan dukungan Amerika Serikat, melancarkan penyerangan berkelanjutan terhadap Gaza, yang hingga kini mengakibatkan lebih dari 139.000 syahid dan terluka, serta lebih dari 10.000 orang hilang, di tengah kehancuran yang luas dan kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak dan orang tua.
Dalam tindakan yang meremehkan komunitas internasional, Israel terus melancarkan serangan terhadap Gaza, mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikannya, serta perintah dari Mahkamah Internasional untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah tindakan genosida dan memperbaiki kondisi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan di Gaza.