Spirit of Aqsa, Palestina– Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyah, mengatakan, serangan udara militer Israel terus menarget wilayah Gaza yang dinyatakan aman bagi warga sipil.
“Serangan itu hanya berhasil membunuh anak-anak, perempuan, orang lanjut usia, dan membuahkan kehancuran,” kata Ismail Haniyeh. Ia menambahkan bahwa operasi militer Israel telah gagal.
Haniyah mengimbau dunia agar campur tangan dalam upaya mengakhiri “konspirasi kelaparan di bagian utara Jalur Gaza”.
“Dalam keadaan apa pun, tidak boleh negara-negara Arab menyaksikan mereka kelaparan.”
Setidaknya seperempat penduduk Gaza, 576.000 orang, berada di jurang kelaparan dan hampir seluruh penduduk sangat membutuhkan pangan. Akibatnya, beberapa truk bantuan ditembaki, dijarah dan mereka tidak kuasa menghadapi orang-orang yang kelaparan, kata para pejabat tinggi PBB, Selasa (28/2).
Para pejabat dari kantor kemanusiaan PBB dan organisasi pangan dan pertanian PBB memberi gambaran yang mengerikan bahwa 2,3 juta orang di Gaza menghadapi tingkat krisis kerawanan pangan atau lebih buruk, dan rusaknya tatanan sipil terutama di bagian utara di mana pasokan pangan dan bantuan kemanusiaan lainnya, langka.
Selain seperempat penduduk Gaza yang hampir mengalami kelaparan, Satu dari enam anak di bawah usia dua tahun di Gaza utara juga menderita “malnutrisi akut dan wasting,” yang membuat tubuhnya menjadi kurus, menurut koordinator kemanusiaan PBB Ramesh Ramasingham.
Hampir 30.000 warga Palestina telah terbunuh setelah hampir lima bulan perang Israel di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan. Perang dimulai setelah militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang, umumnya warga sipil. Mereka juga menyandera sekitar 250 lainnya.