Spirit of Aqsa- Faksi-faksi Palestina menyerukan peningkatan perlawanan di Tepi Barat menyusul operasi Kedumin yang menewaskan 3 pemukim Israel dan melukai 9 lainnya di dekat permukiman Kedumim, sebelah timur Qalqilya.

Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dalam pernyataannya menyebut serangan Kedumim sebagai “respons heroik atas kejahatan berkelanjutan dan perang pemusnahan yang dilakukan pendudukan terhadap rakyat kami di Gaza, rencana pengusiran di Tepi Barat, serta agresi para pemukim, terutama kelompok ekstremis terhadap Masjid Al-Aqsa dan situs suci lainnya.”

Hamas menyatakan bahwa operasi ini “merupakan pesan kepada pemerintah ekstremis pendudukan dan para menterinya, bahwa di Tepi Barat, Gaza, wilayah pendudukan, dan seluruh tanah Palestina, ada rakyat merdeka yang tidak akan menyerah atas hak-hak mereka. Perlawanan akan terus berlanjut hingga pendudukan dihapuskan dari seluruh tanah kami.”

Hamas juga mengimbau untuk “meningkatkan perlawanan di seluruh wilayah tanah pendudukan, menghilangkan rasa aman pendudukan dan pemukimnya, serta menggagalkan rencana jahat aneksasi dan pengusiran.”

Sementara itu, Front Populer untuk Pembebasan Palestina dalam pernyataannya menyebut bahwa operasi ini “mengirim pesan kuat kepada pendudukan bahwa perlawanan di Tepi Barat hadir dan siap memberikan serangan kejutan dan berkualitas terhadap tentara pendudukan dan pemukim kapan saja.”

Front tersebut menegaskan bahwa operasi ini menunjukkan “setiap jengkal tanah Tepi Barat adalah medan perlawanan, dan upaya pendudukan Israel untuk mencabut perlawanan serta mematahkan tekad pejuang melalui pembunuhan, pengepungan, dan tekanan tidak akan berhasil.”

Front Populer menyerukan “eskalasi lapangan di Tepi Barat serta intensifikasi operasi yang akan mengacaukan perhitungan pendudukan dan melemahkan sistem keamanannya.”

Gerakan Jihad Islam juga memuji “operasi heroik” ini, menyebutnya sebagai “respons alami atas kejahatan pendudukan terhadap rakyat kami di Gaza dan Tepi Barat serta tamparan bagi para penjahat perang.”

Komite Perlawanan di Palestina menggambarkan serangan tembakan ini sebagai “respons alami terhadap perang pemusnahan, pembersihan etnis, dan pembantaian brutal di Gaza, serta rencana jahat Yahudisasi dan aneksasi di Tepi Barat.”

Mereka menambahkan bahwa operasi ini adalah “tamparan baru bagi seluruh sistem intelijen, keamanan, dan militer Zionis, serta ekspresi kegagalan berulang rezim Zionis dan para pemimpin kriminalnya.”

Komite tersebut mengimbau rakyat Palestina di Tepi Barat untuk “meningkatkan perlawanan dan melancarkan serangan kuat serta berkualitas terhadap musuh dan pemukimnya.”

Media Israel sebelumnya melaporkan bahwa korban tewas dalam serangan ini adalah dua wanita berusia 60-an dan seorang pria, yang berada di dua mobil pribadi. Serangan tersebut juga menyebabkan 7 orang terluka, salah satu di antaranya dalam kondisi serius.

Radio Militer Israel mengutip seorang sumber keamanan yang menyatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh tiga orang bersenjata yang menembaki sebuah bus dan beberapa mobil.

Pasukan pendudukan Israel segera menyebar di wilayah tersebut dan melancarkan operasi pencarian besar-besaran untuk menemukan para pelaku.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here