Spirit of Aqsa, Turki – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, masalah Al-Quds bukan hanya masalah umat Islam yang tinggal di Palestina saja, tetapi masalah 1,8 milyar ummat Islam di sluruh dunia. Dia menegaskan Turki akan tetap melanjutkan perjuangannya untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Erdogan menyampaikan pesan tersebut dalam pembukaan gedung baru asosiasi Parlemen untuk Al-Quds di Istanbul, sehubungan dengan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina yang jatuh pada 29 Nopember yang diperingati setiap tahunya.
“Kami beryupaya di semua forum untuk membela masalah Al-Quds dan kami bekerja dengan seluruh kekuatan kami untuk mengakhiri kebijakan penjajahan, ketidakadilan dan genosida terhadap saudara-saudara kami di Palestina,” tutur Erdogan, mengutip Palinfo, Senin (30/11).
“Kami akan melanjutkan perjuangan kami untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan bersatu dengan Al-Quds Timur sebagai ibukotanya, dalam perbatasan tahun 1967, berdasarkan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Arab Peace Initiative,” ucap dia menambahkan.
Dia menunjukkan, pertemuan dan konferensi yang diselenggarakan oleh asosiasi “Parlemen untuk Al-Quds adalah upaya dari perjuangan rakyat Palestina di tingkat global.