Cuaca buruk yang mengganggu awal perjalanan Sumud Flotilla bertahan hingga Selasa pagi, membuat beberapa dari 24 relawan di kapal Alma mengalami mabuk laut. Keletihan memaksa beberapa relawan mencari sudut manapun untuk beristirahat, bahkan di lantai kapal, yang sejatinya tidak dirancang untuk menampung begitu banyak penumpang.

Penyelenggara flotilla menilai kerusakan pasca-badai dan menginstruksikan kapal-kapal untuk berkumpul kembali dan menempuh rute baru. Beberapa kapal mengalami kerusakan, namun tetap bisa melanjutkan pelayaran.

Kehidupan sehari-hari di laut cepat memadukan kegiatan politik dengan pekerjaan rutin: membersihkan toilet, memasak, mengamankan kargo, memeriksa persediaan medis, dan bergiliran menjaga keamanan sambil membahas motivasi politik atau pertanyaan yang mulai muncul: “Mengapa kalian di sini?”

Ketika malam mulai menutup hari, alarm Alma berbunyi, dan semua orang bergegas ke dek mengenakan pelampung keselamatan.

Dua drone terlihat melayang di atas kapal, dan komunikasi dari kapal lain juga melaporkan keberadaan drone. Dengan lampu kapal dimatikan, cahaya berkedip dari drone tampak melayang di atas kapal, sebelum akhirnya pergi, meninggalkan suasana sunyi dan waspada bagi mereka yang berada di Alma.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here