Spirit of Aqsa, Palestina – Israel kembali bertindak sewenang-wenang dalam usaha mereka untuk membangun taman di daerah Al-Bustan, Silwan. Mereka akan melakukan penggusuran massal lebih dari 100 rumah warga Palestina untuk memuluskan pembangunan tersebut.
Seperti dilaporkan Arab48, Rabu (17/3), sekitar 1.550 warga Palestina, termasuk 800 anak-anak tak akan memiliki tempat tinggal. Warga Palestina sebelumnya juga telah memberikan alternatif untuk pembangunan taman daripada menghancurkan rumah mereka. Namun, hal tersebut ditolak pihak Israel.
Sebelumnya Israel juga setuju akan memberikan tanah kepada warga Palestina yang tergusur untuk membangun rumah baru. Namun, mereka kemudian menarik kembali keputusan tersebut. Hal itu pun mendapat tentangan dari Komite Pertahanan Silwan.
“Jika tak dihentikan akan menjadi sinyal berbahaya untuk mengubah kebijakan wilayah dari individual ke penggusuran massal dan bagi warga Palestina di Yerusalem timur ini tanda dari penghancuran, perelokasian dan memindahkan seluruh penduduk di Yerusalem sebagai usaha mengosongkan kota dari warga Palestina,” ujar anggota komite Abu Diab dikutip dari Middle East Monitor.
“Ini merupakan tantangan yang jelas bagi komunitas internasional, hukum internasional, dan pengadilan kriminal internasional, begitu juga dengan pemerintahan baru (Joe) Biden di Washington,” tambahnya.
Pengaman HAM Euro-Mediterania mengungkapkan bahwa usaha Israel ini merupakan usaha penghancuran besar dan operasi pemindahan yang melawan populasi dan menjadi bagian dari pembersihan etnis serta kejahatan perang. Pihak Israel sendiri berencana membangun Taman Raja di daerah tersebut, yang menurut mereka pada ribuan tahun lalu adalah lokasi dari taman Raja Israel.