Spirit of Aqsa- Pasukan penjajahan Israel (IDF) kembali menyerang wilayah Shujaiya di timur Jalur Gaza, lokasi mereka mengalami kerugian hebat pada Desember lalu. Pejuang perlawanan Palestina langsung menyergap pasukan penjajah, menewaskan empat di antara mereka dan melukai lainnya.

Aljazirah Arabia melansir, tentara Israel mengevakuasi 4 tentara yang tewas dan 5 tentara terluka pada Jumat malam dalam pertempuran sengit dengan perlawanan Palestina di Shujaiya. Brigade Izzuddin al-Qassam juga mengumumkan bahwa mereka telah membunuh dan melukai tentara pendudukan Israel di lingkungan Shujaiya, tempat kedua belah pihak terlibat dalam pertempuran sengit.

“Kami terlibat dalam bentrokan sengit dari jarak nol dengan pasukan musuh di lingkungan Shujaiya, dan kami menyebabkan kematian dan cedera di antara barisan mereka, bunyi pernyataan Brigade al-Qassam.” Al-Qassam mengatakan bahwa mereka membom “dengan mortir sekelompok tentara dan kendaraan musuh yang menembus Jalan Baghdad di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza.”

Situs berbahasa Ibrani Mafzaki Ra’im melaporkan bahwa “setidaknya 40 peluru artileri ditembakkan dalam beberapa menit terakhir ke arah Shuja’iya.”

Brigade al-Quds juga mengatakan bahwa mereka melenyapkan pasukan Zionis setelah memikat mereka ke dalam sebuah bangunan dengan mulut terowongan jebakan di lingkungan Shujaiya. “Bangunan yang kami ledakkan di pasukan Zionis dipasangi jebakan dengan bom yang diluncurkan oleh pesawat F-16 Israel dan tidak meledak.”

Penduduk di Shujaiya di Kota Gaza menggambarkan serangan darat Israel di daerah mereka sebagai “serangan mendadak”, dengan tentara dan tank masuk dari beberapa arah pada hari Kamis dan memerintahkan warga sipil untuk segera mengungsi, laporan pemantau perang.

Operasi tersebut adalah yang ketiga yang dilakukan pasukan Israel sejak bulan Oktober untuk “membersihkan” lingkungan dari pejuang Palestina, menurut catatan Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threats Project (CTP), ketika Hamas terus “mengeksploitasi” kelemahan dengan Israel “Model operasi berbasis serangan” Israel di Gaza.

Hamas telah mempertahankan pasukannya dan terlibat dalam “upaya rekonstitusi” meskipun terjadi penggerebekan, kata ISW/CTP dalam laporan terbaru mereka.

Lembaga pemikir pertahanan yang berbasis di AS juga mengatakan bahwa pejuang Hamas dan Jihad Islam Palestina melakukan beberapa serangan dengan alat peledak improvisasi dan granat berpeluncur roket antitank terhadap pasukan Israel di Shujaiya pada hari Kamis.

Kelompok bersenjata Palestina juga menembakkan mortir dan roket ke arah pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang Koridor Netzarim, yang terletak di selatan Kota Gaza, dan empat serangan roket diluncurkan dari Gaza menuju wilayah Israel pada Kamis.

Pada Desember lalu, IDF melaporkan kerugian besar dalam serangan darat ke wilayah Shujaiya. Kala itu, belasan tentara Israel ditewaskan Brigade al-Qassamdalam operasi serangan bersama Brigade al-Quds dan faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya.

Pukulan telak di Shujaiya saat itu membuat pasukan elite Israel, Brigade Golani, dipaksa mundur dari Gaza. IDF juga mengumumkan pemecatan salah satu komandan brigade itu sehubungan kekalahan dalam pertempuran di Shujaiya.

Wilayah Shujaiya dinamai merujuk Shuja’ al-Din Uthman al-Kurdi komandan dalam pasukan Kesultanan Ayyubiyah. Ia gugur dalam pertempuran melawan pasukan Salib di wilayah itu pada abad ke-13. Sebelum serangan Israel, Shujaiya memiliki populasi 92.000 orang di wilayah seluas 6 kilometer persegi, menjadikannya salah satu daerah terpadat di Jalur Gaza.

Warga Gaza kerap mengaitkan nama wilayah itu dengan kata Arab “shajaah” yang artinya “keberanian”, menengok sejarah panjang perlawanan di sana. Pada 6 Oktober 1987, tepat sebelum pecahnya Intifada Pertama, Shujaiya adalah tempat konfrontasi bersenjata antara Jihad Islam Palestina dan IDF. Bentrokan tersebut mengakibatkan kematian seorang petugas IDF dan empat pejuang Jihad Islam.

Pada 2014, di wilayah itu terjadi juga pertemputan antara pasukan Israel dan Brigade al-Qassam pada 20 Juli selama serangan Israel ke Gaza tahun itu.  Menurut IDF, wilayah itu telah menjadi bentang pejuang Palestina yang antara tanggal 8 dan 20 Juli menembakkan lebih dari 140 roket ke Israel setelah pecahnya perang.

Pertempuran di Shujaiya saat itu adalah yang tersengit sepanjang sejarah konflik Israel melawan pejuang Palestina.  PBB menyatakan bahwa antara 19-20 Juli, 55 warga sipil, termasuk 19 anak-anak dan 14 perempuan, terbunuh akibat tindakan IDF.

Sementar di utara, al-Qassam kemarin mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan pasukan Zionis yang bercokol di sebuah rumah di lingkungan Tel Al-Hawa di Kota Gaza dengan peluru TBG, membunuh dan melukai anggotanya. Al-Qassam mengatakan bahwa para pejuangnya mampu menembak jatuh dua drone yang dilengkapi dengan teknologi penjatuhan bom di lingkungan Tal al-Hawa di Kota Gaza.

Di Rafah, helikopter Israel sedang mengevakua si tentara yang terluka dalam pertempuran, menurut situs pemukim. Koresponden Aljazirah  melaporkan bentrokan sengit antara kelompok perlawanan dan pasukan pendudukan Israel di pusat kota Rafah.

Brigade Izz al-Din al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan “tank Zionis Merkava dengan peluru Al-Yassin 105 di dekat Persimpangan Taman Jepang, sebelah barat Rafah,” di selatan Jalur Gaza.

Di sisi lain, koresponden Aljazirah melaporkan bahwa seorang syahid dan sejumlah korban luka dalam serangan baru Israel di lingkungan Shujaiya. Tentara pendudukan juga meledakkan bangunan tempat tinggal di barat laut kota Rafah, di selatan Jalur Gaza.

Orang-orang terluka akibat tembakan pasukan pendudukan di daerah Al-Mawasi, yang menampung para pengungsi, di sebelah barat kota Rafah.

IDF mengakui, seorang tentara Israel tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan pada Kamis pagi. Tentara yang terbunuh itu berusia 19 dan bertugas di Batalyon 931 Brigade Infanteri Nahal, yang beroperasi di Rafah, Gaza selatan. Dia terbunuh dalam serangan penembak jitu yang diklaim oleh Hamas. (Republika)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here